BI Tahan Suku Bunga Acuan di Angka 6% - Beritasatu

 

BI Tahan Suku Bunga Acuan di Angka 6%

Rabu, 17 Januari 2024 | 15:18 WIB
AK
AD
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberi sambutan dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023, di Jakarta, Rabu, 29 November 2023.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberi sambutan dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023, di Jakarta, Rabu, 29 November 2023. (Beritasatu.com/Herman)

Jakarta, Beritasatu.com-  Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility 6,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 Januari 2024.

ADVERTISEMENT

“Keputusan mempertahankan BI Rate pada level 6% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability, yaitu untuk penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1% pada 2024," ucap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Januari 2024 pada Rabu (17/01/2024).

Bank sentral terus menjalankan kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga. Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran, termasuk digitalisasi transaksi keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah juga terus didorong untuk meningkatkan volume transaksi dan memperluas inklusi ekonomi-keuangan digital.

ADVERTISEMENT

“BI terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Perry.

Dia mengatakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendukung pertumbuhan ekonomi, koordinasi kebijakan Bank Indonesia dan kebijakan pemerintah terus ditingkatkan. Bank Indonesia memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan mitra strategis, termasuk program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID), serta Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Transaksi Pemerintah Pusat dan Daerah (P2DD).

“Sinergi kebijakan antara BI dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan  juga diperkuat dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia usaha, khususnya pada sektor-sektor prioritas,” tutur dia.


Sebelumnya Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuan sebesar 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 16-17 Januari 2024. Pertimbangan menahan suku bunga berdasarkan tingkat inflasi yang cukup terkendali pada Desember 2023.


“BI perlu mempertahankan suku bunga kebijakan pada 6 bulan ini. Dengan berhasilnya usaha pemerintah dalam meredam risiko El-Nino pada pasokan pangan melalui kombinasi kebijakan impor dan usaha stabilisasi melalui GNPIP (Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan), inflasi di Desember melambat ke 2,61% (y.o.y),” ucap Riefky.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya