Debat Cawapres, Gibran Heran Cak Imin Tak Di-briefing Tom Lembong Soal LFP
Jakarta, Beritasatu.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengaku heran lantaran cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tak mengerti terkait LFP atau lithium ferrophosphate. Pasalnya, menurut Gibran hal itu sering didengungkan oleh tim sukses capres-cawapres Anies-Muhaimin, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong.
"Paslon nomor 1 dan tim suksesnya sering menggaungkan LFP, saya tidak tahu pasangan nomor 1 ini antinikel atau bagaimana," kata Gibran dalam sesi tanya jawab antarcawapres.
Mendengar pertanyaan itu, Muhaimin menjawab dalam debat seharusnya menjadi adu gagasan.
"Kita levelnya policy dan kebijakan. Intinya semua kembali ke etika, etika lingkungkan, apapun yang menyangkut kebijakan kita, rujukannya adalah etika lingkungan. Komitmen kita, keseimbangan antara manusia dan alam. Keseimbangan ini tak bisa ditawar-tawar," kata Muhaimin dalam debat cawapres.
Gibran sepertinya tidak puas dengan jawaban Muhaimin. Ia lalu mempertanyakan apakah Cak Imin pernah diajak diskusi oleh tim suksesnya.
"Ini agak aneh ya, yang sering ngomongin LFP itu timses-nya, tetapi cawapresnya enggak ngerti. Tesla enggak pakai nikel, ini kan kebohongan publik. Tesla pakai nikel Pak," katanya.
"Indonesia itu adalah negara yang punya cadangan nikel terbesar sedunia. Ini kekuatan kita, bargaining kita. Jangan malah membahas masalah LFP, itu sama saja mempromosikan produknya Tiongkok. Saya tidak paham apakah Pak Tom Lembong dan timsesnya sering enggak diskusi dengan cawapresnya. Masa cawapresnya tak paham, aneh lo," kata Gibran dalam debat cawapres.
Debat keempat Pilpres 2024 mempertemukan cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD. Debat cawapres ini berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024), pukul 19.00 WIB.
Tema debat adalah pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.
Komentar
Posting Komentar