Dunia Tercengang! Kapal Indonesia Bisa Melewati Laut Merah dan Diloloskan Oleh Milisi Houthi Yaman - Pikiran Rakyat
RUBLIK DEPOK - Kondisi Laut Merah masih tegang setelah Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan terhadap Houthi Yaman.
Laut Merah sendiri itu salah satu jalur laut paling penting untuk pengiriman kirim minyak dan bahan bakar.
Ada beberapa kapal yang harus kirim kode rahasia untuk bisa lewat dengan selamat. Salah satunya adalah kapal Indonesia, Pertamina Gamsunoro namanya. Mereka kirim kode, "INDONESIAN OWNER," hingga bisa membuat kapal aman melintas.
Berita tentang kapal Gamsunoro yang lewat Laut Merah dengan kode tersebut membuat negara-negara teluk bingung. Houthi sendiri sudah mendapatkan pesan dari kapal Indonesia dan membandingkan dengan kapal-kapal yang sebelumnya melintas disana, "Kami sebelumnya telah melihat pesan seperti ‘Semua kru Tiongkok’ atau ‘Tidak ada afiliasi dengan Israel’
Di laut Merah sendiri semakin memanas usai penyerangan sekutu Israel ke basis infrastruktur Houthi di Yaman.
Serangan yang dilakukan oleh AS dan Inggris tersebut sebagai balasan atas serangan dan sabotase berkepanjangan kelompok militan tersebut terhadap pelayaran komersial sejak November 2023
Mengutip situs Hydrocarbonprocessing.com, beberapa kapal tanker minyak yang menyimpang dari Laut Merah harus berbalik arah.
Sebelum terjadinya serangan-serangan terus menerus yang dilakukan milisi Houthi, sebagian besar kapal terus melintasi Laut Merah yang dianggap terafiliasi dengan Israel.
Namun lebih banyak kapal yang mengalihkan jalur karena meningkatnya keadaan di Laut Merah, Tidak jelas apa yang mendorong kembalinya kedua kapal tanker tersebut.
Namun beberapa analis industri mengatakan kapal-kapal yang bersedia terus menggunakan rute Laut Merah bisa mendapatkan keuntungan dari keraguan di pasar angkutan barang lainnya.
"Bisa jadi beberapa pemilik kapal tanker bersedia melewati Laut Merah jika (biaya) pengangkutannya tepat," kata Alberto Ayuso Martin, kepala penelitian di Medco Shipbrokers yang berbasis di Spanyol.
Lalu lintas kapal tanker bermuatan minyak secara keseluruhan melalui Bab al-Mandab 58% lebih rendah dibandingkan rata-rata tahun 2023 selama 13-17 Januari, kata Mary Melton dari perusahaan analisis Vortexa.
Bab Al-Mandap, merupakan wilayah yang ditargetkan oleh kelompok Houthi Yaman, di Laut Merah Selatan.
Menurut keterangan Kelompok Houthi melakukan operasi militer terhadap kapal tangker komersial di Laut Merah.
Mereka terus melakukan serangan dengan memblokir kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel, sampai Israel mau memberikan bantuan medis ke Gaza.
Bab Al-Mandap atau gerbang Air Mata, disebut demikian karena wilayah navigasinya yang berbahaya.
Namun, situs arab Alarabiya menyebut ada dua kapal yang berani melintas kawasan tersebut, sebelumnya pada 17 Januari sebelum serangan Inggris dan AS.
Alarabiya menyebut dua kapal tanker Aframax yang melewati Bab al-Mandab pada 17 Januari setelah sebelumnya menyimpang dari Laut Merah adalah Gamsunoro berbendera Indonesia dan Free Spirit berbendera Kepulauan Marshall.
Kedua kapal tanker tersebut membawa bahan bakar berat dan terakhir kali singgah di Fujairah, salah satu pusat bahan bakar minyak terbesar di dunia di Uni Emirat Arab (UEA).
Pemilik kargo dan tujuan mereka tidak jelas, namun kedua kapal tersebut telah memberi isyarat ke pelabuhan Laut Merah Arab Saudi dalam seminggu terakhir.
Raksasa minyak Saudi Aramco dapat melewati Bab al-Mandab karena adanya pipa minyak yang menghubungkan fasilitas minyak timur Arab Saudi dan pantai baratnya.
Reuters telah melacak setidaknya 22 kapal tanker minyak lainnya telah dialihkan atau dihentikan sejak peringatan Jumat (19/1) minggu lalu dari Pasukan Maritim Gabungan (CMF) pimpinan AS di Bahrain agar kapal menghindari Selat Bab al-Mandab selama beberapa hari.
Menurut Alarabiya, Houthi merupakan kelompok militan yang mampu mengancam navigasi maritim di perairan Internasional.
Melalui peralatannya, Houthi Yaman mampu menghalangi navigasi internasional dan mengancam pasukan Amerika.
Mereka juga menargetkan Israel dan wilayah negara-negara sekitarnya dimana ribuan orang Amerika tinggal.
Amerika Serikat memiliki kepentingan vital, pangkalan militer, dan ribuan tentara Amerika.
Sejak pemerintahan Biden, sudah mempertimbangkan opsi untuk melakukan tindakan militer jika diperlukan.
Namun, Amerika menginginkan aliansi untuk menanganai situasi di Laut Merah dan selat Bab Al Mandab. "Washington tidak ingin muncul sendirian, dalam menghadapi ancaman Houthi," katanya.
Amerika Serikat akan berada dalam kondisi terbaik jika mampu membentuk aliansi internasional untuk menghadapi risiko keamanan dan militer
Houthi sendiri memiliki motif untuk ikut serta dalam perang Israel sebagai keberpihakannya kepada Palestina dengan melancarkan sejumlah serangan dan tindakan sabotase di Perairan Laut Merah
***
Komentar
Posting Komentar