Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Jukir Surabaya Tolak Parkir QRIS, Dishub Punya Solusi Alternatif - detik

 

Jukir Surabaya Tolak Parkir QRIS, Dishub Punya Solusi Alternatif

By Esti Widiyana
detik.com
January 17, 2024
Penerapan parkir nontunai QRIS di sekitar Balai Kota Surabaya.
Penerapan parkir nontunai QRIS di sekitar Balai Kota Surabaya.
Surabaya -

Beberapa waktu lalu video puluhan anggota Paguyuban Jukir Surabaya (PJS) menolak penerapan parkir nontunai QRIS viral di medsos. Meski begitu Dishub Surabaya tetap menerapkan parkir nontunai pada awal Februari.

Kepala UPT Parkir Tepi Jalan Umum Dishub Surabaya Jeane Taroreh mengatakan pihaknya terus berupaya menyiapkan kelengkapan penerapan pembayaran parkir digital.

Langkah ini, kata Jeane, merupakan upaya perbaikan manajemen perparkiran di Surabaya yang selama ini banyak dikeluhkan oleh warga di Kota Pahlawan.

"Kami dituntut masyarakat untuk perbaikan sistem dan mekanisme perparkiran di Kota Surabaya, yang tentunya mengedepankan koordinasi dan komunikasi, di mana semua tujuannya untuk perbaikan pendapatan para jukir," ujarnya, Rabu (17/1/2024).

Dia menjelaskan sebelum penerapan QRIS bagi hasil parkir antara Pemkot Surabaya dengan jukir menggunakan perbandingan 70-30, 70% untuk Pemkot, 10% untuk koordinator jukir, dan 20% untuk jukir.

"Kami tingkatkan pendapatan juru parkir semula 20% menjadi 35% (60% Pemkot, 5% Koordinator Juru Parkir, dan 35% Juru Parkir)," kata Jeane.

Saat ditanya apakah sudah ada pertemuan antara Dishub dengan jukir? Dia mengatakan Dishub terus melakukan sosialisasi di lapangan soal penerapan pembayaran QRIS.

Ditegaskan bahwa penerapan parkir nontunai dengan QRIS di sejumlah lokasi pilot project. Salah satunya di Jalan Tunjungan sudah dikomunikasikan kepada koordinator jukir.

"Sebelumnya sudah kami sampaikan terkait kebijakan Pemkot Surabaya ini kepada para Katar," ujarnya.

Jeane juga menegaskan bahwa parkir nontunai dengan QRIS akan tetap diterapkan di 1.370 titik parkir di Surabaya mulai awal Februari mendatang.

"Sesuai jadwal akan dijalankan di 1 Februari 2024," tegasnya.

Solusi dari Dishub Surabaya terkait penerapan parkir non tunai, pihaknya telah mempersiapkan program lain yang akan segera disosialisasikan dengan pola bagi hasil yang sama.

Yakin penerapan voucher parkir. Pengguna jasa parkir bisa membeli voucher parkir ini di sentra UMKM, toko modern, kantor, dan pusat kegiatan lain yang bekerja sama dengan Pemkot.

"Nantinya voucher tersebut digunakan untuk pembayaran kepada juru parkir di lapangan, juru parkir yang menerima voucher nanti setiap harinya akan didatangi oleh petugas yang akan melakukan scan QR code yang tertera pada setiap voucher yang kemudian setelah ter-scan maka nilai bagi hasil langsung akan masuk ke rekening para juru parkir," jelasnya.

Kemudian pihaknya juga telah melaksanakan Parkir Berlangganan pada pusat pusat kegiatan. Seperti restoran, kantor, hotel, rumah sakit, dan pusat kegiatan lain.

"Sampai saat ini sudah ada 15 titik lokasi. Di lokasi parkir berlangganan ini retribusi parkirnya dibayarkan manajemen atau pengelola gedung dengan virtual account ke Bank Jatim yang 100% pendapatannya masuk ke pendapatan retribusi parkir tepi jalan umum," urainya.

Ia menyebut, dengan sistem pembayaran nontunai ini akan ada dampak yang baik baik pengguna jasa. Salah satunya supaya mereka terlindungi dari tarif parkir mahal.

"Kemudahan dan kecepatan dalam proses transaksi bagi PJP yang cashless, juga menjaga keamanan proses pembayaran parkir. Selain itu untuk menghindari penipuan tarif retribusi parkir, seperti pemungutan retribusi melebihi tarif pada karcis parkir," pungkasnya.

Sebelumnya, penerapan parkir nontunai ini sudah disosialisasikan sejak Agustus, September, Oktober, dan November. Sudah ada 2 kawasan yang menerapkan, yakni Taman Bungkul dan Balai Kota.

Ada 5 titik parkir yang dijadikan pilot project pembayaran parkir nontunai QRIS. Yakni Jalan Tunjungan, Jalan Tanjung Anom, Jalan Genteng Besar, Jalan Embong Malang, dan Jalan Blauran.

Namun, pada saat sosialisasi di Jalan Tunjungan pekan lalu, terjadi penolakan dari jukir. Mereka tidak ingin parkir nontunai diterapkan dan merasa kurang dengan hasil yang didapat.


Simak Video "Fitur Baru Qris : Bisa Transfer, Tarik Tunai dan Setor"
[Gambas:Video 20detik]

(dpe/fat)

Posting Komentar

0 Komentar