Menteri Israel Sebut Iran Kini Sah Jadi Target Serangan Rudal Zionis - ANTARA News

 Menteri Israel Sebut Iran Kini Sah Jadi Target Serangan Rudal Zionis

Ahmad Islamy Jamil

Menteri Israel Sebut Iran Kini Sah Jadi Target Serangan Rudal Zionis Menteri Ekonomi Israel, Nir Barkat. (Foto: Reuters)

TEL AVIV, iNews.id – Menteri Ekonomi Israel, Nir Barkat, menyebut Iran kini telah sah menjadi target serangan rudal zionis. Pasalnya, Teheran mendukung berbagai gerakan bersenjata yang menentang Israel.

“Iran adalah target yang sah bagi Israel. Biang keroknya adalah Teheran. Rekomendasi saya adalah mengadopsi strategi yang digunakan oleh Presiden Kennedy (Presiden AS John F Kennedy) dalam Krisis Rudal Kuba,” kata Barkat dalam sebuah wawancara dengan The Telegraph, Rabu (24/1/2024).

Baca Juga

Hamas Pertimbangkan Semua Usulan Israel soal Gencatan Senjata di Gaza

Krisis Rudal Kuba mengacu pada peristiwa perang dingin yang nyaris mendekati perang nuklir skala penuh antara Amerika Serikat dan Uni Soviet pada 16-28 Oktober 1962.

“Apa yang pada dasarnya dia (Kennedy) katakan saat itu adalah sebuah rudal dari Kuba akan dibalas dengan sebuah rudal ke Moskow. Dan kita harus dengan sangat jelas memastikan bahwa Iran memahami bahwa mereka tidak akan lolos dengan menggunakan proxy terhadap Israel,” ujar Barkat.

Baca Juga

Mahkamah Internasional Akan Keluarkan Keputusan agar Israel Hentikan Serangan ke Gaza

Politikus Yahudi itu mengatakan, Israel mampu untuk terus berperang dan membuka front tempur baru dengan Lebanon meskipun pengeluaran militernya kini sudah melebihi 250 juta dolar AS (Rp4 triliun) per hari. Dia juga mengklaim, Israel belum mengeluarkan kemampuannya yang paling agresif dalam perang di Gaza.

Barkat menambahkan, warga Palestina dari Tepi Barat tidak akan diizinkan bekerja di Israel lagi. Mereka, kata dia, akan digantikan oleh lebih dari 250.000 pekerja dari luar negeri.

Baca Juga

Infografis Israel Klaim Total Tentaranya yang Tewas Cuma 535 Orang 

Gerakan pejuang Palestina, Hamas, pada 7 Oktober lalu melancarkan serangan roket skala besar yang disebut “Operasi Banjir al-Aqsa” terhadap Israel dari Jalur Gaza. Mereka melepaskan tembakan ke arah militer dan warga sipil Israel. Akibatnya, lebih dari 1.200 orang di Israel terbunuh dan sekitar 240 lainnya ditawan Hamas. 

Menurut Hamas, Operasi Banjir al-Aqsa adalah pembalasan atas kejahatan Israel yang membantai dan menangkapi dengan sewenang-wenang rakyat Palestina di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur.

Israel lalu melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza dan melancarkan serangan darat ke daerah kantong Palestina itu dengan tujuan untuk melenyapkan Hamas dan menyelamatkan para tawanan. Sejak itu, hampir 26.000 orang telah gugur di Gaza akibat serangan Israel sampai sejauh ini.

Sebagai bentuk dukungan kepada Palestina, sejumlah gerakan pejuang bersenjata ikut melakukan serangan terhadap kepentingan Israel di Timur Tengah. Beberapa di antara mereka adalah kelompok Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman. Kedua kelompok itu mendapat dukungan dari Iran.

Editor : Ahmad Islamy Jamil

Follow Berita iNews di Google News

Komentar

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin

Opsitek