Penjelasan Mahfud soal 'Dosa Biarkan Ibu Lahirkan Anak Tak Berakhlak' - CNN Indonesia

 

Penjelasan Mahfud soal 'Dosa Biarkan Ibu Lahirkan Anak Tak Berakhlak'

CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD menjelaskan maksud ucapannya yang menyebut membiarkan seorang ibu melahirkan anak tak berakhlak adalah dosa besar.

Menurut Mahfud, dosa yang dimaksud bukan ditanggung oleh sang ibu. Melainkan ditanggung siapapun yang ikut bertanggung jawab atas anak tersebut.

"Saya bilang ya dosa kita kalau membiarkan ibu itu melahirkan anak tak berakhlak, kita yang dosa, bukan ibunya yang dosa," ucap Mahfud di Pekanbaru, Riau, seperti dikutip dari Detik.com, Senin (29/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahfud mengatakan seorang anak bisa menjadi tak berakhlak jika tak didik dengan benar, misalnya lantaran sang ibu sibuk bekerja. Mahfud karenanya mengaku bersama Ganjar Pranowo akan memperhatikan perlindungan untuk ibu-ibu dari sudut ketenagakerjaan agar menjadi lebih sejahtera sehingga mampu mendidik anaknya dengan baik.

Menurut Mahfud, ibu-ibu harus diberi pekerjaan yang layak. Dia menjanjikan perlindungan pekerjaan terhadap para perempuan, terutama ibu-ibu.

"Kalau ibunya sibuk cari kerja serabutan, enggak jelas, upahnya enggak jelas, itu enggak mungkin mendidik anaknya dengan baik. Kan, itu konteksnya," kata dia.

Pernyataan Mahfud soal dosa besar seorang ibu yang melahirkan anak tak berakhlak sebelumnya menuai sorotan. Pernyataan itu disampaikan Mahfud di acara 'Tabrak Prof' edisi Lampung, Kamis (25/1).

Mahfud menilai masalah etika biasanya bersamaan dengan sifat koruptif. Dia karenanya menyerukan kepada ibu-ibu agar tak membiarkan anaknya hidup tak beretika dan tidak berakhlak.

"Membiarkan emak-emak dan ibu-ibu untuk melahirkan anak-anak yang tidak berakhlak, itu adalah satu dosa besar kepada bangsa ini. Bangsa ini akan hancur manakala generasi mendatang itu tidak punya etika dan tidak punya akhlak," kata Mahfud.

Pernyataan Mahfud pun mengundang pro kontra di masyarakat terutama di dunia maya.

(thr/isn)

Baca Juga

Komentar