RSF Dituduh Bantai 15.000 Penduduk Etnik Masalit di Satu Kota Sudan Tahun Lalu
KHARTOUM, iNews.id - Sekitar 10.000 hingga 15.000 orang tewas di satu kota di wilayah Darfur Barat, Sudan, tahun lalu akibat kekerasan etnik yang dilakukan oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF) dan para militan sekutunya. Data itu diperoleh berdasarkan laporan PBB yang ditinjau oleh kantor berita Reuters pada Jumat (19/1/2024).
Dalam laporan kepada Dewan Keamanan PBB, para pemantau sanksi independen PBB mengaitkan jumlah korban di El Geneina (ibu kota Darfur Barat) dengan sumber-sumber intelijen. Mereka lalu membandingkannya dengan perkiraan PBB bahwa sekitar 12.000 orang telah terbunuh di Sudan sejak perang meletus pada 15 April 2023, antara Tentara Sudan dan RSF.
Baca Juga
Antara April dan Juni tahun lalu El Geneina mengalami kekerasan hebat, tulis para pemantau PBB itu. Mereka menuduh RSF dan sekutunya menargetkan suku Masalit Afrika dalam sejumlah serangan. "Serangan-serangan ini) mungkin merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," ungkap mereka.
RSF sebelumnya membantah tuduhan tersebut dan mengatakan tentara mana pun yang ditemukan terlibat akan diadili. Namun, saat dimintai komentar oleh Reuters ihwal laporan PBB itu, RSF belum menanggapinya.
Baca Juga
“Serangan itu direncanakan, dikoordinasikan, dan dilaksanakan oleh RSF dan milisi sekutunya,” tulis pemantau sanksi itu lagi dalam laporan tahunan mereka kepada Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Follow Berita iNews di Google News
Komentar
Posting Komentar