2 Anggota KPPS di Lamongan Meninggal Dunia pada H-2 Pemilu 2024 - Beritasatu

 

2 Anggota KPPS di Lamongan Meninggal Dunia pada H-2 Pemilu 2024

Selasa, 13 Februari 2024 | 20:57 WIB
TM
SL
Ketua KPU Lamongan, Jatim, Mahrus Ali.
Ketua KPU Lamongan, Jatim, Mahrus Ali. (Beritasatu/Triwi Yoga Margiono)

Lamongan, Beritasatu.com - Dua anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Lamongan, Jawa Timur dilaporkan meninggal dunia pada hari yang sama.

ADVERTISEMENT

Kedua anggota KPPS tersebut yakni, Sono (51), warga Dusun Mengkuli, Desa Mangkujajar, Kecamatan Kembangbahu yang bertugas di tempat pemungutan suara (TPS) 03, dan Muhammad Umar (34), warga Desa Jangkungsumo, Kecamatan Maduran, bertugas di TPS 02.

BACA JUGA

Kedua anggota KPPS itu meninggal di hari yang sama, pada Senin (12/2/2024). Keduanya ditengarai memiliki penyakit bawaan, yang diduga kambuh setelah terlalu sibuk bertugas.

ADVERTISEMENT

"Namanya Sono, informasinya dia meninggal dunia setelah menjalani operasi penyakit lambung, " kata Camat Kembangbahu, Sutikno saat dikonfirmasi. Selasa (13/2/2024). 

Sedangkan Muhammad Umar, dari informasi yang didapat Camat Maduran, Sam Teguh, meninggal karena penyakit jantung. 

"Informasi yang saya peroleh, hasil diagnosis menyebutkan kalau yang bersangkutan lemah jantung," kata Sam Teguh. 

Ketua KPU Lamongan Mahrus Ali membenarkan adanya laporan dua anggota KPPS yang meninggal dunia tersebut. Ia mengaku, belum mengetahui persis penyebabnya. Namun, ia mengatakan bahwa saat perekrutan semua peserta harus menyertakan surat keterangan sehat dari puskesmas atau rumah sakit.

"Kejadian ini tetap menjadi perhatian kita untuk menentukan langkah sosial berikutnya. Pelaksanaan pemilu sudah besok, sehingga kita baru bisa berencana untuk takziah ke rumah mereka pascapemilu nanti," katanya, Selasa.

BACA JUGA

Adapun soal petugas pengganti, Mahrus Ali mengatakan tetap ada penggantinya. Namun demikian, masih juga dipertimbangkan dengan melihat keadaan di TPS setempat yang ditinggalkan masing-masing anggota KPPS itu.

"Sekiranya masih bisa ditangani petugas yang ada di TPS tersebut, bisa saja rangkap," pungkasnya.

Komentar

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin

Opsitek