Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

8 Bulan Ditahan, Burung Merpati yang Diduga Mata-mata Tiongkok Dilepaskan - Beritasatu

 

8 Bulan Ditahan, Burung Merpati yang Diduga Mata-mata Tiongkok Dilepaskan

Minggu, 4 Februari 2024 | 05:45 WIB
H
H
Seekor burung merpati yang sebelumnya diduga menjadi agen rahasia Tiongkok akhirnya dilepaskan penegak hukum di India setelah ditahan selama berbulan-bulan, Sabtu, 3 Februari 2024.
Seekor burung merpati yang sebelumnya diduga menjadi agen rahasia Tiongkok akhirnya dilepaskan penegak hukum di India setelah ditahan selama berbulan-bulan, Sabtu, 3 Februari 2024. (Hindustan Times via AP/Anshuman Poyrekar)

Jakarta, Beritasatu.com - Seekor burung merpati yang diduga menjadi agen rahasia Tiongkok akhirnya dilepaskan setelah ditahan selama berbulan-bulan.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya,  penegak hukum di India menahan burung tersebut delapan bulan yang lalu karena dianggap mencurigakan oleh beberapa penjaga keamanan di pelabuhan internasional di Mumbai.

Dilansir dari AP News, Minggu (4/2/2024), burung itu dianggap mencurigakan karena dilengkapi dengan cincin khusus di kakinya, termasuk mikrocip, dan memiliki tulisan di kakinya yang ditulis dalam bahasa Mandarin.

BACA JUGA
ADVERTISEMENT

Cincin dan cip tersebut akhirnya dikirim ke laboratorium forensik untuk dianalisis, sementara burung tersebut dikirim untuk dirawat di rumah sakit hewan di Mumbai.  Polisi kemudian mendapatkan kembali hasil analisis perangkat itu dan menemukan bahwa mikrocip tersebut melacak lokasi burung.

Setelah menganalisis pola perjalanannya, penyelidik memutuskan bahwa kemungkinan besar burung tersebut adalah merpati balap yang hilang dari Taiwan, sehingga akhirnya dibebaskan.

BACA JUGA

Kejadian serupa sebelumnya juga pernah terjadi di India. Pada 2022, polisi di Kashmir akhirnya juga melepaskan seekor merpati milik nelayan Pakistan yang sebelumnya dicurigai sebagai mata-mata. Sebelumnya pada 2016, seekor merpati juga ditahan setelah ditemukan adanya catatan ancaman terhadap Perdana Menteri India Narendra Modi.

Posting Komentar

0 Komentar