Aksi Perundungan Kembali Terjadi di Binus International School Serpong - BeritaSatu

 

Aksi Perundungan Kembali Terjadi di Binus International School Serpong

BeritaSatu.com

Tangerang Selatan, Beritasatu.com - Aksi bullying atau perundungan kembali terjadi di Binus International School Serpong. Kalau sebelumnya di tingkat SMA, kali ini perundungan terjadi di tingkat TK yang diduga dilakukan oleh anak sebayanya.

ADVERTISEMENT

Korban trauma dan diketahui mengalami luka fisik di tubuhnya. Atas kejadian itu, pihak keluarga melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Tangerang Selatan.

Perundungan yang terjadi pada korban laki-laki yang berusia 4 tahun 11 bulan ini sudah terjadi sejak Juli 2023 hingga Januari 2024 lalu.

Akibatnya korban menderita trauma mendalam, bahkan membuat korban tak berani masuk ke sekolah karena ketakutan.

Pihak keluarga sebenarnya sudah pernah berupaya mencari solusi dengan mendatangi sekolah, tetapi tak mendapatkan respon positif. Keluarga akhirnya mengambil jalur hukum sebagai jalan terakhir mencari keadilan.

"Pelaporan ini saya buat karena sebagai langkah terakhir, kita sudah berkali-kali ke guru dan mediasi kepada guru-guru, tetapi mereka tidak menanggapinya dengan serius," ucap kakek korban Rena Mulyana di Mapolres Tangsel, Sabtu (24/2/2024).

Ia melanjutkan bahwa perundungan terhadap cucunya sudah terjadi empat sampai lima kali.

"Setelah ditanya sama cucu saya, ia mengaku ditempeleng dan dipukuli hingga akhirnya takut masuk sekolah," papar Rena.

Setelah mengetahui anaknya dipukuli, ibu korban melapor ke guru, tetapi tidak ada tindak lanjut dan solusi.

"Anak di sekolah juga anak mereka (guru), harusnya guru bertanggung jawab dan hingga kini kepala sekolah cuek," ujar Rena.

Ia menyebut jumlah pelaku satu orang dan kerap beberapa kali memukul bagian pinggang hingga tulang iga. Hal ini membuat korban harus ke rumah sakit untuk berobat.

"Setiap minggu cucu saya harus ke dokter karena ada keluhan sakit dan kalau diajak ke sekolah harus dirayu dahulu," ucapnya.

Rena mengaku kecewa dengan pihak Binus School Serpong karena sudah berkali-kali diajak mediasi, tetapi tidak ada jalan keluar.

"Kita kasihan melihat anak seperti itu dan dia (pelaku) ini juga masih TK dengan umur 5 tahun. Harusnya guru berperan penting dalam hal ini agar semua siswa bisa terjaga dan aman," ucap dia.

Sementara itu Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tangerang Selatan, mengakui telah menerima laporan adanya dugaan tindakan perundungan seorang murid TK Binus School Serpong yang dibuat oleh keluarga korban.

Kasie Humas Polres Tangsel AKP Wendi Afrianto menjelaskan tim penyidik telah melakukan pengecekan TKP dan akan segera melaksanakan rencana penyelidikan (relidik) kepada pelapor maupun terlapor untuk dilakukan klarifikasi atas laporan tersebut.

Pihaknya juga masih menunggu hasil pemeriksan resmi dari dokter terkait kondisi korban.

"Benar bahwasanya pihak korban telah membuat laporan polisi ke Polres Tangerang Selatan, untuk saat ini dari Tim Penyidik Unit PPA Polres Tangerang Selatan sudah melakukan cek TKP kemudian juga sudah merencanakan relidik atau rencana penyelidikan."

"Langkah selanjutnya, tentu akan diagendakan untuk dilakukan klarifikasi terhadap laporan dan sampai saat ini kita masih menunggu hasil resmi dokter untuk hasil visum korban," jelasnya.

Meskipun kasus perundungan ini telah ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polres Tangerang Selatan, tetapi keluarga masih menunggu iktikad baik dan jawaban dari sekolah.

Sementara, pihak Binus Internasional School Serpong tidak merespons sama sekali saat berusaha dikonfirmasi oleh awak media.

Baca Juga

Komentar