AS Gempur Target Terkait Iran di Irak-Suriah, Biden: Ini Akan Berlanjut - detik

AS Gempur Target Terkait Iran di Irak-Suriah, Biden: Ini Akan Berlanjut

By Novi Christiastuti
detikcom
February 2, 2024
Presiden AS Joe Biden dan Menhan AS Lloyd Austin duduk semeja saat membahas serangan drone yang menewaskan 3 tentara AS di Yordania
Presiden AS Joe Biden dan Menhan AS Lloyd Austin duduk semeja saat membahas serangan drone yang menewaskan 3 tentara AS di Yordania
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan bahwa respons terhadap serangan, yang menewaskan tiga tentaranya di Yordania, telah dimulai. Militer AS menggempur puluhan target terkait Pasukan Quds pada Garda Revolusi Iran dan milisi pendukungnya di wilayah Irak dan Suriah.

Biden, dalam pernyataannya, juga memperingatkan bahwa respons militer AS tidak hanya sekali saja dan masih akan berlanjut.

"Respons kami dimulai hari ini. Ini akan berlanjut pada waktu dan tempat yang kami pilih," ucap Biden dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (3/2/2024).

"Amerika Serikat tidak menginginkan konflik di Timur Tengah atau di mana pun di dunia ini. Namun, biarlah semua orang yang ingin membahayakan kami mengetahui hal ini: Jika Anda membahayakan warga Amerika, kami akan meresponsnya," tegasnya.

Sejumlah pejabat AS, secara terpisah, mengatakan bahwa respons Washington bisa berlangsung selama beberapa hari, bahkan berminggu-minggu ke depan.

Serangan udara AS itu dimaksudkan untuk merespons serangan drone yang menewaskan tiga tentaranya dan melukai puluhan orang lainnya di pangkalan Yordania pada akhir pekan lalu.

Komando Pusat AS atau CENTCOM mengatakan bahwa pasukannya menyerang lebih dari 85 target terkait Pasukan Quds pada Garda Revolusi Iran dan kelompok-kelompok milisi yang berafiliasi dengan Teheran di wilayah Irak dan Suriah.

Serangan itu melibatkan banyak pesawat tempur, termasuk sejumlah pesawat pengebom jarak jauh B-1 yang diterbangkan langsung dari AS. Menurut CENTCOM, rentetan serangan udara itu menggunakan lebih dari 125 amunisi presisi.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak Video: AS: Kami Tak Ingin Perang dengan Iran

CENTCOM juga mengungkapkan bahwa target-target serangannya mencakup pusat komando dan kendali serta intelijen, kemudian gudang senjata yang digunakan oleh Pasukan Quds dan milisi pro-Iran, lalu tempat penyimpanan roket, rudal dan drone, serta fasilitas rantai pasokan logistik dan amunisi.

Meskipun menuduh Iran turut terlibat dalam serangan di Yordania, AS tidak menyerang target apa pun di dalam wilayah Iran. Washington diketahui berupaya mencegah serangan di masa mendatang, sembari menghindari perang habis-habisan dengan Teheran.

Menurut seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya, sebanyak 85 target yang digempur AS itu berada di sedikitnya tujuh lokasi berbeda, dengan tiga lokasi di wilayah Irak dan empat lokasi di wilayah Suriah.

Menhan AS Ingatkan Lebih Banyak Serangan: Ini Awal Respons Kami

Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin menyampaikan pernyataan senada dengan Biden. Austin juga menegaskan bahwa serangan terhadap target Iran di Irak dan Suriah hanyalah awal dari respons AS.

"Ini adalah awal dari respons kami," ucap Austin dalam pernyataannya, seperti dikutip dari situs resmi Departemen Pertahanan AS.

"Presiden telah mengarahkan tindakan tambahan untuk meminta pertanggungjawaban IRGC (Korps Garda Revolusi Iran-red) dan milisi yang berafiliasi dengan mereka atas serangan terhadap pasukan AS dan koalisinya," sebutnya.

"Ini akan terjadi pada waktu dan tempat yang kami pilih," imbuh Austin.

Lebih lanjut, dia menegaskan kembali bahwa AS tidak menginginkan konflik di kawasan Timur Tengah atau di mana pun. Tapi, Austin juga memperingatkan bahwa Washington akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan diri, pasukannya dan kepentingannya.

"Presiden dan saya tidak akan mentolerir serangan terhadap pasukan Amerika," tegasnya.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya