Harga Batu Bara Mayoritas Naik, Ini Pemicunya - BeritaSatu

 

Harga Batu Bara Mayoritas Naik, Ini Pemicunya

Kamis, 29 Februari 2024 | 07:11 WIB
IH
H
Ilustrasi batu bara.
Ilustrasi batu bara. (Antara)

Jakarta, Beritasatu.com - Mayoritas harga batu bara mengalami kenaikan pada Rabu (28/2/2024), didorong oleh perkembangan di India.

ADVERTISEMENT

Harga batu bara Newcastle kontrak berjangka Maret 2024 naik sebesar US$ 0,3 menjadi US$ 129,5 per ton. Untuk kontrak berjangka April 2024 menguat sebesar US$ 0,55 menjadi US$ 130,75 per ton. Namun, kontrak berjangka Mei 2024 turun sebesar US$ 0,35 menjadi US$ 130 per ton.

Sementara itu, untuk harga batu bara Rotterdam untuk kontrak berjangka Maret 2024 naik sebesar US$ 4,4 menjadi US$ 104,5. Untuk kontrak berjangka April 2024, harga naik sebesar US$ 4,75 menjadi US$ 104, sedangkan kontrak berjangka Mei 2024 naik sebesar US$ 4,4 menjadi US$ 101,5.

BACA JUGA
ADVERTISEMENT

Dilansir dari Reuters, Kamis (29/2/2024), industri batu bara diperkirakan akan mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun mendatang. Konferensi tahunan Coaltrans India di Goa, India menyatakan, produksi, impor, dan permintaan batu bara diperkirakan akan meningkat dengan volume yang besar.

Perkiraan dari konferensi tersebut menunjukkan, permintaan untuk semua jenis batu bara dapat mencapai 1,5 miliar hingga 1,9 miliar metrik ton pada 2030.

Meskipun demikian, kenaikan harga batu bara terbatas oleh laporan penurunan impor batu bara termal India untuk pertama kalinya tahun ini sejak pandemi Covid-19, karena peningkatan produksi dalam negeri dan persediaan yang tinggi.

BACA JUGA

Sejumlah pedagang batu bara yang diwawancarai oleh Reuters di konferensi Coaltrans India di Goa menyatakan, sebagian dari mereka memperkirakan pengiriman bahan bakar akan menurun tahun ini, sementara yang lain memperkirakan impor akan stagnan atau mengalami pertumbuhan yang terbatas.

Kabar lain datang dari China Shenhua Energy Co, produsen batu bara terbesar di China yang mengumumkan target produksi yang lebih rendah untuk 2024. Ini terjadi karena para penambang di China kembali ke operasi normal di tengah persediaan batu bara yang melimpah di pasar.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya