HEBOH! Merasa Dicurangi Hingga Suaranya 0, Caleg DPRD Jember ini Lapor Bawaslu dan Polres - Radar Jember
HEBOH! Merasa Dicurangi Hingga Suaranya 0, Caleg DPRD Jember ini Lapor Bawaslu dan Polres - Radar Jember
SUMBERSARI, Radar Jember - Calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Jember bernama Jumadi, mendadak viral di sejumlah media sosial dan WhatsApp grup, belum lama ini.
Itu setelah Jumadi melakukan aksi protesnya di Kantor Kecamatan Ajung, Jumat siang (16/2) waktu setempat, lantaran suaranya yang mendadak menjadi kosong atau nol, di TPS 35, Desa Pancakarya, Kecamatan Ajung Jember.
Di Kantor kecamatan itu, pria yang diketahui merupakan Caleg Partai NasDem ini melakukan aksi protesnya sambil menggebrak-gebrak meja lantaran tidak terima atas kecurangan yang dialaminya.
Perlawanan Jumadi tak terhenti di situ, Jumat menjelang petang (16/2/2024), dia bersama tim dan relawannya bertandang ke Kantor Bawaslu Kabupaten Jember.
"Kami laporkan kecurangan di TPS 35, dimana di C salinan dengan C hasil salinan itu berbeda, di C hasil itu suara saya dapat 15, di C salinan itu suara saya kosong, tidak ada sama sekali," ketusnya.
Menurut Jumadi, maksud kedatangannya ke Bawaslu untuk mendesak Bawaslu agar mengusut kecurangan dan pelanggaran yang dilakukan oknum penyelenggara Pemilu di TPS Dapil pencalegannya.
Jumadi juga mengaku sempat ditawari panitia agar suaranya yang kosong itu diubah, namun dia menolak.
"Saya sempat konfirmasi ke panitia, katanya mau diubah, saya tidak mau seperti itu, saya maunya tau, suara saya itu kemana dan dijual ke siapa, itu yang akan saya tuntut tuntas," kelakar Jumadi.
Tak hanya melaporkan ke Bawaslu, secara bersamaan Jumadi juga membuat laporan ke Polres Jember terkait dugaan pemalsuan tandatangan.
"Kami berharap Bawaslu menindaklanjuti suara saya itu, dan menindaklanjuti oknum yang terlibat, agar tidak dibuat main-main pemilu ini. Karenanya kasus ini juga saya laporkan ke Polres Jember, terkait dugaan pemalsuan tandatangan di C salinan yang kami terima," imbuh dia.
Kedatangan Jumadi ke Bawaslu Jember mendapat pengawalan dari sejumlah aparat kepolisian.
Sedikitnya ada belasan personil yang dikerahkan untuk menjaga pelaporan yang dibuat Jumadi bersama timnya.
Kedatangan Jumadi saat itu diterima langsung oleh Komisioner Bawaslu Jember, Devi Aulia Rahim.
"Karena tadi sifatnya adalah laporan, maka laporan kami terima di Bawaslu kabupaten, selanjutnya akan segera kami lakukan kajian awal terlebih dahulu, sebelum laporan itu kami register," kata Devi, ditemui seusai menerima laporan Jumadi.
Komisioner yang membawahi Divisi Penanganan Pelanggaran dan Datin ini menambahkan, dalam proses kajian itu nantinya, Bawaslu ingin memastikan apakah dugaan kecurangan itu cukup ditangani di kecamatan atau harus melalui Bawaslu kabupaten.
"Jadi kami tidak hanya mengkaji dugaannya, tapi juga akan kaji apakah laporan itu kami limpahkan ke temen-temen kecamatan di lokasi kejadian, atau ditangani langsung oleh Bawaslu kabupaten, seperti itu," tutup Devi. (mau/bud)
SUMBERSARI, Radar Jember - Calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Jember bernama Jumadi, mendadak viral di sejumlah media sosial dan WhatsApp grup, belum lama ini.
Itu setelah Jumadi melakukan aksi protesnya di Kantor Kecamatan Ajung, Jumat siang (16/2) waktu setempat, lantaran suaranya yang mendadak menjadi kosong atau nol, di TPS 35, Desa Pancakarya, Kecamatan Ajung Jember.
Di Kantor kecamatan itu, pria yang diketahui merupakan Caleg Partai NasDem ini melakukan aksi protesnya sambil menggebrak-gebrak meja lantaran tidak terima atas kecurangan yang dialaminya.
Perlawanan Jumadi tak terhenti di situ, Jumat menjelang petang (16/2/2024), dia bersama tim dan relawannya bertandang ke Kantor Bawaslu Kabupaten Jember.
"Kami laporkan kecurangan di TPS 35, dimana di C salinan dengan C hasil salinan itu berbeda, di C hasil itu suara saya dapat 15, di C salinan itu suara saya kosong, tidak ada sama sekali," ketusnya.
Menurut Jumadi, maksud kedatangannya ke Bawaslu untuk mendesak Bawaslu agar mengusut kecurangan dan pelanggaran yang dilakukan oknum penyelenggara Pemilu di TPS Dapil pencalegannya.
Jumadi juga mengaku sempat ditawari panitia agar suaranya yang kosong itu diubah, namun dia menolak.
"Saya sempat konfirmasi ke panitia, katanya mau diubah, saya tidak mau seperti itu, saya maunya tau, suara saya itu kemana dan dijual ke siapa, itu yang akan saya tuntut tuntas," kelakar Jumadi.
Tak hanya melaporkan ke Bawaslu, secara bersamaan Jumadi juga membuat laporan ke Polres Jember terkait dugaan pemalsuan tandatangan.
"Kami berharap Bawaslu menindaklanjuti suara saya itu, dan menindaklanjuti oknum yang terlibat, agar tidak dibuat main-main pemilu ini. Karenanya kasus ini juga saya laporkan ke Polres Jember, terkait dugaan pemalsuan tandatangan di C salinan yang kami terima," imbuh dia.
Kedatangan Jumadi ke Bawaslu Jember mendapat pengawalan dari sejumlah aparat kepolisian.
Sedikitnya ada belasan personil yang dikerahkan untuk menjaga pelaporan yang dibuat Jumadi bersama timnya.
Kedatangan Jumadi saat itu diterima langsung oleh Komisioner Bawaslu Jember, Devi Aulia Rahim.
"Karena tadi sifatnya adalah laporan, maka laporan kami terima di Bawaslu kabupaten, selanjutnya akan segera kami lakukan kajian awal terlebih dahulu, sebelum laporan itu kami register," kata Devi, ditemui seusai menerima laporan Jumadi.
Komentar
Posting Komentar