Israel Bombardir Suriah, Kali Ini Tewaskan Penasihat Militer Korps Garda Revolusi Iran - TribunNews

 

Israel Bombardir Suriah, Kali Ini Tewaskan Penasihat Militer Korps Garda Revolusi Iran

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA
Asap mengepul setelah serangan rudal Israel di Damaskus, Suriah yang menewaskan empat anggota Garda Revolusi Iran.
Asap mengepul setelah serangan rudal Israel di Damaskus, Suriah yang menewaskan empat anggota Garda Revolusi Iran.

Israel Bombardir Suriah, Penasihat Militer Korps Garda Revolusi Iran Tewas

TRIBUNNEWS.COM - Seorang penasihat militer Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dilaporkan tewas dalam pemboman yang dilakukan Israel ke wilayah Damaskus selatan, Jumat (2/2/2024) dini hari

Media Iran melaporkan, serangan udara Israel itu diluncurkan dari Dataran Tinggi Golan yang mereka duduki terhadap target di selatan ibu kota Suriah, Damaskus.

Sumber militer Suriah, menyebutkan serangan udara Israel itu menewaskan penasihat militer IRGC untuk Suriah, Saeid Ali Dadi.

Sumber tersebut menyatakan kalau sistem pertahanan udara Suriah mencegat sejumlah rudal Israel selama serangan tersebut.

Komandan senior lain IRGC, Seyyed Razi Mousavi, tewas bersama beberapa rekannya dalam serangan Israel terhadap posisi mereka pada Desember lalu.

Ketika agresi Israel di Gaza hampir terjadi selama 5 bulan, kelompok milisi Perlawanan regional terus menargetkan pasukan dan situs militer AS dan Israel, serangan yang dikondisikan akan berhenti jika agresi di Jalur Gaza berakhir dan cukup makanan dan obat-obatan dikirimkan kepada rakyatnya.

Sejalan dengan ultimatum kelompk milisi Perlawanan, serangan pesawat tak berawak dilakukan minggu lalu yang menargetkan pangkalan militer AS yang diduga terletak di timur laut Yordania, menewaskan tiga tentara AS.

Washington memperingatkan setelah operasi tersebut bahwa serangan masuk akan segera terjadi, dan Presiden AS Joe Biden menyetujui “kampanye” yang berlangsung beberapa hari untuk melakukan serangan.

Ad

Sementara itu, media Amerika melaporkan bahwa serangan AS akan melibatkan “personel dan fasilitas Iran” di Irak dan Suriah.

Baca Juga

Komentar