Jepang Resesi di Luar Ekspektasi, Ini yang Jadi Biang Kerok
Jakarta -
Ekonomi Jepang yang menyusut selama dua kuartal berturut-turut membawa negara tersebut masuk ke jurang resesi ekonomi. Hal ini sekaligus membuat posisi Negeri Matahari Terbit tersebut sebagai negara ekonomi terkuat ketiga di dunia lengser ke peringkat keempat.
Menurut data yang dirilis oleh Kantor Kabinet, produk domestik bruto (PDB) riil Jepang turun 0,1% sepanjang kuartal keempat (Q4) 2023 dari kuartal sebelumnya yang juga turun 0,8%.
Hal ini menandai PDB Jepang mengalami kontraksi yang lebih buruk dari perkiraan, yakni sebesar 0,4% pada kuartal terakhir 2023 secara year on year, menyusul pertumbuhan negatif pada kuartal sebelumnya yang juga sudah turun 3,3% pada kuartal ke-3.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PDB Jepang tahun 2023 tanpa disesuaikan dengan inflasi, hanya mencapai US$ 4,21 triliun berada di bawah Jerman yang berjumlah US$ 4,46 triliun. Akibat hal tersebut, posisi Jepang tergeser Jerman menjadi negara ekonomi terbesar keempat di dunia.
"Salah satu faktor penting yang berkontribusi terhadap PDB Jepang-dilampaui oleh Jerman pada tahun 2023-adalah penurunan signifikan tingkat swasembada domestik Jepang. Hal yang membedakan Jepang dari Jerman secara signifikan adalah tingkat investasi langsung ke dalam yang sangat rendah," kata Toshihiro Nagahama, kepala ekonom di Dai-ichi Life Research Institute Jepang, mengutip Macau Business, Sabtu (16/2/2023).
Analis lokal bahkan menyatakan, data yang dirilis secara mengejutkan lebih buruk daripada perkiraan ekonom lokal mengenai ekspansi tahunan.
"Meskipun ini bukan resesi resmi, investor asing mungkin menafsirkannya sebagai resesi teknis dengan pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut," kata Nagahama.
Penurunan yang terjadi pada kuartal Juli-September 2023 menunjukkan situasi keseluruhan sudah memburuk. Ekonom mencatat bahwa penurunan pada Q2 tersebut menunjukkan kondisi yang tidak menguntungkan.
"Selain itu, jika kita memperpanjang indeks perkiraan atau perkiraan produksi industri Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri, yang memiliki korelasi tinggi dengan PDB riil, tampaknya akan ada penurunan produksi yang signifikan pada kuartal Januari-Maret," kata Nagahama.
Apa yang membuat Jepang terjun ke dalam jurang resesi? Klik halaman selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar