Kisah Air Mata Titiek Soeharto, Bukan Sekadar Kisah Cinta dengan Prabowo Subianto, Juga Pengorbanan untuk Bangsa - Jawa Pos

 Kisah Air Mata Titiek Soeharto, Bukan Sekadar Kisah Cinta dengan Prabowo Subianto, Juga Pengorbanan untuk Bangsa - Jawa Pos

Mellyna Putri Diniar

JawaPos.com – Titiek Soeharto, nama panggilan dari Siti Hediati Hariyadi, akhir-akhir ini selalu mendapat sorotan dari publik. Air mata Titiek Soeharto mungkin jarang terlihat oleh publik. Namun, di balik air mata itu tersimpan kisah cinta sejati dan pengorbanan bersama Prabowo Subianto, mantan suaminya yang kini menjadi calon Presiden Republik Indonesia.

Titiek Soeharto dan Prabowo Subianto yang menikah pada 1983 adalah pasangan yang serasi dan harmonis. Namun, cinta mereka tidak berjalan mulus. Pada 1998, saat Indonesia dilanda krisis politik dan ekonomi, hubungan mereka pun terancam dan dipaksa berpisah karena politik.

Prabowo yang saat itu menjabat sebagai Pangkostrad, dituduh terlibat dalam aksi penculikan aktivis dan rencana kudeta. Prabowo kemudian memutuskan tinggal di Jordania.

Baca Juga: Prabowo Bakal Beri Makan Siang Gratis dan Lanjutkan Hilirisasi, Ini Saham yang Diprediksi Bakal Cuan

Belakangan jagat media sosial dihebohkan dengan unggahan akun TikTok @safainayatul_, berjudul 'Air Mata Titiek Soeharto', pada Senin (19/2). Tulisannya panjang, hampir dua ribu kata. Namun masih nyaman dibaca, terutama bagi Anda yang ingin tahu lebih dalam kisah cinta Prabowo-Titiek dari sudut pandang Titiek Soeharto.

Bisakah kita, yang memiliki kecenderungan berprasangka, membacanya sampai habis? Berikut tulisan lengkapnya:

-AIR MATA TITIEK SOEHARTO-

Semua wanita sama apa yg diharapkan pada calon suaminya, seorang pria yang dapat menjaga, melindungi, dan selalu mendampinginya setiap saat. Tak peduli apakah wanita itu dari kalangan jelata maupun kalangan bangsawan.

Bukanlah seorang suami yang kerap berjibaku dengan lumpur, hutan, rawa-rawa, apalagi bermain dengan kematian. Hal itu juga berlaku bagi Putri Kesayangan Soeharto, Siti Hediati Hariyadi, Seorang dara keturunan keraton yang selalu berbicara lembut dan jauh dari kehidupan keras dan kasar.

Namun saat cinta datang, Titiek tak bisa mengelak memilih suami seorang prajurit ABRI. Taman Mini Indonesia Indah menjadi saksi, bersatunya dua keluarga, Soeharto dan Soemitro ini. Lalu kemudian, Titiek pun mulai merajut asa rumah tangganya dengan angan indah dan bahagia hingga akhir hayat nanti.

Saat itu, keadaan negara berjalan sangat berat. Aksi GPK sangat mengancam stabilitas nasional. Mereka bergerilya di hutan-hutan untuk siap menyerang pasukan ABRI dengan senjata otomatis.

Puluhan tentara RI meregang nyawa dengan tubuh penuh luka peluru. Pemerintah tak bisa tinggal diam. Banyak pasukan keamanan RI yang telah mereka bunuh. Prajurit ABRI pun diterjunkan untuk mempertahankan teritorial tumpah darah Ibu Pertiwi.

Namun sayangnya, Presiden Soeharto tak tebang pilih saat mengirim prajurit untuk berperang. Bahkan Suami dari putri kesayangannya yang belum menghabiskan masa bulan madu pun turut diterjunkan ke medan tempur. Sebagai seorang Prajurit, Prabowo selalu siap saat ditugaskan mengabdi pada negara. Namun Tidak dengan Titiek meski akhirnya harus pasrah dengan keadaan.

Saat Prabowo mengangkat tas, meninggakan istri yang baru saja ia nikahi untuk bertempur, Titiek menangis, tak menyangka ayahnya begitu tega melepas menantunya mengadu nyawa di medan pertempuran yang penuh hujan peluru yang kapan-kapan saja siap mengenai tubuhnya. Kenapa bukan yang lain saja? Itu yang ada di benak Titiek.

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.

Baca Juga

Komentar