Misteri Pangkalan Militer AS Tower 22 Luluh Lantak Diserang Drone Iran, Kenapa Tak Terdeteksi? - inews
Misteri Pangkalan Militer AS Tower 22 Luluh Lantak Diserang Drone Iran, Kenapa Tak Terdeteksi?
- News
- Internasional
- Detail Berita
Serangan kelompok milisi Irak ke pangkalan militer AS di Yordania Tower 22 menimbulkan pertanyaan besar (Foto: Planet Labs via Reuters)
WASHINGTON, iNews.id - Serangan kelompok milisi Irak terhadap pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Yordania yang menewaskan tiga tentara dan melukai 40 lainnya menimbulkan pertanyaan besar. Bagaimana bisa pangkalan militer AS bernama Tower 22 yang dilengkapi sistem pertahanan canggih, termasuk radar bisa kebobolan?
Surat kabar The Washington Post, mengutip keterangan seorang pejabat pertahanan, melaporkan militer AS gagal mendeteksi drone buatan Iran yang mendekat. Pejabat itu mengatakan, drone tak terdeteksi kemungkinan karena terbang rendah, di bawah jangkauan radar.
Baca Juga
Namun dia menambahkan, Tower 22 merupakan instalasi militer yang berada di wilayah terpencil di Yordania, dekat perbatasan Irak dan Suriah. Fasilitas itu juga tidak dilengkapi dengan persenjataan yang bisa merontokkan ancaman udara termasuk drone.
Sementara itu Wakil Juru Bicara Departemen Pertahanan AS (Pentagon) Sabrina Singh mengatakan, pihaknya masih menyelidiki apa yang terjadi di balik serangan tersebut.
Baca Juga
“Tentu saja, Centcom (Komando Pusat AS) dan Menteri Pertahanan (Lloyd Austin) akan memutuskan apakah ada perubahan atau perlunya perubahan pada postur pertahanan di Tower 22 serta pangkalan lain di kawasan tersebut," kata Sabrina.
Dia menambahkan Pentagon belum bisa memberikan informasi lebih lanjut soal serangan tersebut.
Baca Juga
Kelompok milisi Irak yang didukung Iran, Perlawanan Islam, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. AS membalas dengan menggelar serangan besar-besaran ke Irak dan Suriah, mengincar target Garda Revolusi Iran dan kelompok-kelompok milisi pendukungnya.
Serangan yang dikecam Irak, Iran, Rusia, dan beberapa negara lainnya itu menewaskan 40 orang, termasuk warga sipil.
Baca Juga
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
Komentar
Posting Komentar