Wawancara dengan Jurnalis AS, Putin: Rusia Tak Tertarik Serang Polandia dan Latvia
- News
- Internasional
- Detail Berita
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dalam sebuah wawancara selama lebih dari dua jam dengan jurnalis senior Amerika, Tucker Carlson, di Moskow, Selasa (6/2/2024). (Foto: Reuters)
MOSKOW, iNews.id – Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan Moskow akan memperjuangkan kepentingan nasionalnya. Namun, Rusia tidak tertarik untuk memperluas perangnya di Ukraina ke negara lain seperti Polandia dan Latvia.
Hal itu diungkapkan Putin dalam sebuah wawancara selama lebih dari dua jam dengan jurnalis senior Amerika, Tucker Carlson, yang disiarkan pada Kamis (8/2/2024). Itu adalah wawancara pertamanya dengan seorang jurnalis AS sejak sebelum agresi militer Rusia ke Ukraina hampir dua tahun lalu.
Baca Juga
Ketika ditanya apakah dia bisa membayangkan skenario ketika dia akan mengirimkan pasukan Rusia ke Polandia, salah satu anggota NATO. Putin menjawab itu mungkin saja terjadi.
“Hanya dalam satu kasus, jika Polandia menyerang Rusia. Mengapa? Karena kami tidak tertarik pada Polandia, Latvia, atau negara lain. Mengapa kami melakukan itu? Kami sama sekali tidak tertarik,” ujarnya.
Baca Juga
Wawancara tersebut dilakukan di Moskow pada Selasa (6/2/2024) dan disiarkan di laman tuckercarlson.com.
Putin berbicara dalam bahasa Rusia dan pidatonya disulihsuarakan ke dalam Bahasa Inggris. Dia memulai dengan komentar panjang lebar tentang hubungan Rusia dengan Ukraina, Polandia, dan negara-negara lain.
Baca Juga
Sebelumnya Kremlin mengatakan, Putin menyetujui wawancara dengan Carlson karena pendekatan mantan pembawa acara Fox News itu berbeda dengan pemberitaan sepihak mengenai konflik Ukraina yang dilakukan banyak media Barat. Carlson sendiri dianggap memiliki hubungan dekat dengan mantan Presiden AS Donald Trump.
Beberapa waktu lalu, Trump pernah menyerukan deeskalasi perang di Ukraina. Sementara pemerintahan Presiden Joe Biden justru sangat mendukung Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk melanjutkan perang. Trump juga mengeluhkan bantuan miliaran dolar yang telah dikirimkan AS kepada Kiev sejauh ini.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Follow Berita iNews di Google News
Komentar
Posting Komentar