Pamit ke Staf, Mahfud Cerita Rasa Tak Enak Cuti Tiap Pekan demi Kampanye - detik

 

Pamit ke Staf, Mahfud Cerita Rasa Tak Enak Cuti Tiap Pekan demi Kampanye

Annisa Aulia Rahim

Jakarta -

Calon Wakil Presiden nomor urut 3 Mahfud Md telah menyerahkan surat pengunduran diri dari jabatan Menko Polhukam kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mahfud mengatakan dirinya mundur karena urusan politik sebagai Cawapres.

"Karena secara resmi saya sudah mengajukan surat berhenti, minta berhenti kepada Presiden kemarin sore karena urusan politik. Artinya bukan konflik, ya politik, saya masuk ke kontes politik menjadi pasangan calon Wakil Presiden," kata Mahfud saat pamit kepada para staf Kemenko Polhukam, Jumat (2/2/2024).

Mahfud mengatakan dirinya tidak enak harus cuti setiap minggu untuk kampanye. Mahfud mengaku selama ini tidak melanggar aturan terkait tugas dan kampanye.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau saya pergi kampanye pasti cuti. Saya masa tiap Minggu bikin surat cuti. Ndak enak. Tiap minggu cuti untuk kampanye," ujarnya.

"Terkadang ada hal yang harus ditunggu di sini, saya tidak bisa ada di sini. Memang selama ini alhamdulillah saya tidak melanggar aturan sama sekali," sambungnya.

Mahfud mengaku sudah sekitar 4 bulan mencoba bekerja sebagai Menko dan melakukan kampanye sebagai Cawapres. Dia mengaku dirinya menjadi sangat sibuk.

"Saya mengundurkan diri, ya sesudah mencoba 4 bulan atau 3 bulan sejak pencalonan di bulan Oktober itu, ternyata sangat sibuk. Meskipun dalam aturan itu boleh menjadi menteri sambil menjadi calon, boleh. Tapi ternyata sesudah menjalani, saya sibuk," katanya.

Dia kemudian bercerita soal rasa tak enak saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) sebagai Menko tapi malah ada teriakan Cawapres dari warga yang hadir. Mahfud menilai hal itu membuatnya merasa ada konflik kepentingan dalam tugasnya.

"Terkadang terasa ada konflik kepentingan ketika saya berkunjung ke daerah sebagai Menko tidak sebagai cawapres, terkadang ada saja orang berteriak 'Bapak Cawapres', jadi menjadi tidak enak, sehingga saya ya harus berhenti berjalan-jalan atau berkunjung ke mana-mana sebagai Menko Polhukam, karena conflict of interest tidak bisa terhindarkan antara melaksanakan tugas Menko dan kampanye kadang kala sulit dibedakan," tuturnya.

(haf/haf)

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin

Opsitek