Pengamen yang Nyaleg DPRD Wonogiri Ceritakan Pertemuan & Obrolannya dengan SBY - Solopos

 

Pengamen yang Nyaleg DPRD Wonogiri Ceritakan Pertemuan & Obrolannya dengan SBY

Pengamen yang Nyaleg DPRD Wonogiri Ceritakan Pertemuan & Obrolannya dengan SBY

SOLOPOS.COM - Pengamen yang nyaleg DPRD Wonogiri, Kukuh Haryanto (kiri), berfoto bersama mantan Presiden SBY di salah satu rumah makan di Wonogiri, belum lama ini. (Istimewa/Dokumentasi pribadi Kukuh Haryanto)

Solopos.com, WONOGIRI — Pengamen asal Desa Sendang, Wonogiri, yang maju sebagai caleg DPRD setempat lewat Partai Demokrat, Kukuh Haryanto, mengaku sempat bertemu dan mengobrol lama dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pria 37 tahun itu mendapatkan sorotan dari pendiri Partai Demokrat itu setelah berbagai konten videonya viral di media sosial TikTok. Kukuh menyampaikan salah satu hal yang tidak disangka ketika dia menjadi caleg adalah bertemu dan berbincang langsung dengan SBY.

Advertisement

Menurut Kukuh, sebenarnya sejak awal dia hanya sebagai caleg pendukung di Dapil I Wonogiri. Tetapi berbagai usahanya dalam bersosialisasi dan kampanye lewat media sosial justru mendapat apresiasi baik dari SBY.

”Kami sempat video call. Terus dua hari sebelum Pemilu, saya bertemu dengan beliau. Kami berbincang cukup lama di salah satu rumah makan di Wonogiri,” kata Kukuh saat diwawancarai Solopos.com di rumahnya, di Desa Sendang, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Rabu (21/2/2024).

Advertisement

”Kami sempat video call. Terus dua hari sebelum Pemilu, saya bertemu dengan beliau. Kami berbincang cukup lama di salah satu rumah makan di Wonogiri,” kata Kukuh saat diwawancarai Solopos.com di rumahnya, di Desa Sendang, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Rabu (21/2/2024).

Kukuh mengaku baru satu tahun menjadi kader Partai Demokrat. Semula dia hanya menjadi saksi Pemilu dari partai tersebut. Namun, saat partai membuka penjaringan caleg, dia mendaftarkan diri dan dinyatakan lolos. Sejak terdaftar dalam daftar calon sementara caleg Demokrat, Kukuh langsung sosialisasi.

Dia mengaku menerima tawaran dari beberapa partai politik lain untuk menyukseskan partai itu pada Pemilu 2024. Tetapi hal itu dia tolak. Kukuh tahu betul Partai Demokrat bukan partai penguasa di Wonogiri.

Advertisement

”Saya ingin berjuang dari nol. Mohon maaf, kalau nyaleg dari partai-partai besar, pasti mudah menangnya. Tetapi saya ingin berproses,” ujar dia.

Kukuh menyampaikan jika gagal mendapatkan kursi di DPRD Wonogiri pada Pemilu 2019, dia akan berjuang lagi pada Pemilu 2029. Dia bercita-cita mewujudkan transparansi anggaran di Wonogiri.

Apresiasi AHY dan SBY

Berdasarkan pengamatan Solopos.com, akun Instagram Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), @agusyudhoyo, pada 19 Februari 2024 mengunggah video Kukuh Hariyanto tengah kampanye melalui Tiktok.

Advertisement

Putra sulung SBY itu menulis keterangan berikut pada video tersebut: “Partai Demokrat selalu terbuka untuk semua. Bangga dengan Mas Kukuh, seorang musisi jalanan, Caleg DPRD Kab. Wonogiri Partai Demokrat, berkampanye dengan bernyanyi menghibur masyarakat. Kini mendapatkan suara terbesarTerima kasih Mas Kukuh atas perjuangannya. Semoga suara yang dititipkan bisa mengawal sampai menjadi anggota dewan yang amanah. Memperjuangkan harapan rakyat.

Unggahan tersebut juga memperlihatkan SBY yang berada dalam kendaraan berbincang dengan Kukuh melalui video call.

Sebelumnya diberitakan, Kukuh Haryanto yang maju sebagai caleg DPRD Wonogiri di Dapil I pada Pemilu 2024 berhasil meraih suara terbanyak di antara caleg lain dari Partai Demokrat di dapil tersebut.

Advertisement

Berdasarkan hasil hitung suara yang diunggah KPU di pemilu2024.kpu.go.id dengan progres data masuk mencapai 69% dari 915 TPS di Dapil I, perolehan suara Kukuh sudah mencapai 984 suara. Perolehan itu merupakan yang tertinggi dibandingkan 10 caleg Partai Demokrat lainnya di dapil yang sama.

Caleg Demokrat di Dapil I yang paling dekat perolehan suaranya dengan Kukuh yakni Hari Budianingsih dengan 363 suara, kemudian Sunarto dengan 255 suara.

Sayangnya, berdasarkan penghitungan sementara menggunakan metode Sainte Lague yang dilakukan Solopos.com, perolehan suara sementara Partai Demokrat di dapil tersebut belum cukup untuk mendapatkan jatah kursi.

Baca Juga

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya