Politikus PDIP Duga Ada Skenario Loloskan Parpol Tertentu ke Parlemen - inews

 Politikus PDIP Duga Ada Skenario Loloskan Parpol Tertentu ke Parlemen

Felldy Aslya Utama

Politikus PDIP Duga Ada Skenario Loloskan Parpol Tertentu ke Parlemen Politikus PDI Perjuangan, Deddy Yevry Sitorus menduga ada skenario untuk ke parlemen (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id - Politikus PDI Perjuangan, Deddy Yevry Sitorus mendapatkan informasi terkait adanya skenario yang dicurigai dilakukan untuk memuluskan langkah partai politik tertentu untuk dapat melenggang ke parlemen. Hanya saja, dia tak mengungkap partai politik yang dimaksud.

"Banyak orang yang katakanlah mencurigai gitu loh bahwa ini untuk kepentingan partai tertentu. Mencurigai ini ada operasi untuk menyelamatkan partai tertentu yang udah kebelet pengen masuk ke DPR," kata Deddy, Selasa (20/2/2024).

Baca Juga

5 Berita Populer: AHY Lulusan Terbaik Akmil hingga Hak Angket DPR Usut Kecurangan Pemilu

Skenario atau operasi pertama yang dia dapat informasinya adalah dengan mengambil limpahan suara dari partai politik yang berpotensi juga tak lolos ke parlemen lantaran tidak mencapai ambang batas minimal sebesar 4 persen.

"Saya dengar kabar bahwa ada operasi agar suara partai kecil akan diambil untuk dialihkan, terutama Partai Perindo, Gelora dan Partai Ummat," ujarnya.

Baca Juga

Koalisi Masyarakat Sipil Desak DPR Gunakan Hak Angket Usut Kecurangan Pemilu 2024

Tak hanya memanfaatkan limpahan dari partai politik lain, Deddy menyebut jika skenario lainnya adalah memanfaatkan surat suara yang tidak terpakai dari setiap tempat pemungutan suara (TPS). Bahkan, surat suara yang tidak sah juga akan dimanfaatkan.

"Kan nggak ada yang mempersoalkan itu (surat suara tidak terpakai dan tidak sah) kalau dikasih ke partai tertentu," ujarnya.

Baca Juga

Ganjar Desak DPR Panggil Penyelenggara Pemilu Usut Kecurangan: Masa Diam Saja

Skenario itu, muncul seiring keputusan KPU untuk menghentikan sementara proses rekapitulasi suara di tingkat kecamatan. Menurutnya,  penghentian rekapitulasi dengan alasan Sirekap hanyalah mengada-ada.

Deddy justru menyebut di tingkat kecamatan ini lah potensi-potensi memanipulasi suara bisa terjadi.

"Karena setelah (rekapitulasi suara di kecamatan) ini tidak mungkin kotak suara dibuka, harus ke MK. Karena di sinilah utak-atik itu namanya kertas suara sisa, surat suara rusak, itu hanya mungkin di level kecamatan," tuturnya.

Editor : Muhammad Fida Ul Haq

Follow Berita iNews di Google News

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya