Rusia Jatuhkan 2 Bom Pesawat Berpemandu di Kharkiv, Pasangan Suami Istri dan Remaja 17 Tahun Tewas - Tribunnews

 Rusia Jatuhkan 2 Bom Pesawat Berpemandu di Kharkiv, Pasangan Suami Istri dan Remaja 17 Tahun Tewas

Andari Wulan Nugrahani

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia menjatuhkan dua bom pesawat berpemandu di sebuah desa di desa Vilkhuvatka, menewaskan sepasang suami istri dan gadis remaja berusia 17 tahun.

"Sebuah mobil yang ditumpangi warga sipil dihantam (bom), setidaknya dua orang tewas, seorang pria dan istrinya," lapor kantor berita Pravda.

Berdasarkan penuturan Kepala Administrasi Militer Daerah Kharkiv Oleh Syniehubov, wanita yang meninggal berusia 58 tahun dan korban pria berumur 56 tahun.

Belakangan, Syniehubov mengondirmasi mayat gadis 17 tahun ditemukan di dekat mobil.

Sedangkan identitas gadis 17 tahun yang meninggal itu sedang dicari tahu.

Selain menimbulkan tiga korban jiwa, wanita berusia 54 tahun juga terluka dan dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi serius

Menurut laporan UNN, seorang wanita berusia 54 tahun dan pria berumur 53 tahun juga terluka dan dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius.

Serangan di Desa Romashkove

Dalam perkembangan lain, Rusia juga melancarkan serangan ke sebuah bangunan tempat tinggal di desa Romashkove, Oblast Kherson.

Serangan itu melukai seorang penduduk setempat berusia 70 tahun.

"Pagi ini, Rusia menyerang Desa Romashkove, Bilozerka," terang Administrasi Militer Kherson Оblast (OMA)

Salah satu serangan menghantam sebuah bangunan tempat tinggal.

Pemilik rumah yang sudah lanjut usia itu terluka.

Baca juga: SBU Menahan 2 Eksekutif Ukraina yang Dicurigai Bantu Elite Oligarki Rusia Gelapkan Produksi Senjata

Dikutip dari The Guardian, para pejabat di kota Belgorod di perbatasan Rusia mengatakan serangan roket Ukraina menewaskan sedikitnya tujuh orang.

Bantuan untuk Ukraina tertunda

Nasib bantuan militer untuk Ukraina masih terkatung-katung.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg memperingatkan bahwa penundaan oleh Kongres AS telah berdampak pada medan perang.

Stoltenberg mengatakan dia masih yakin Kongres pada akhirnya akan menyetujui paket senilai $60 miliar (£50 miliar) yang terhenti.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya