Langsung ke konten utama

Sama-sama Modal Cekak untuk Kampanye, Begini Nasib Caleg Pengamen Asal Wonogiri Dibanding Juru Parkir Karanganyar - suara

 Sama-sama Modal Cekak untuk Kampanye, Begini Nasib Caleg Pengamen Asal Wonogiri Dibanding Juru Parkir Karanganyar

Galih Priatmojo | Suara.com
Sama-sama Modal Cekak untuk Kampanye, Begini Nasib Caleg Pengamen Asal Wonogiri Dibanding Juru Parkir KaranganyarSama-sama Modal Cekak untuk Kampanye, Begini Nasib Caleg Pengamen Asal Wonogiri Dibanding Juru Parkir Karanganyar

Kolase pengamen Wonogiri vs Juru parkir Karanganyar yang maju sebagai caleg. [suara.com]

Suara.com - Disamping munculnya fenomena Komeng, di Pemilu 2024 kali ini juga jadi panggung bagi caleg yang seorang pengamen dan juru parkir di Jawa Tengah. 

Diketahui di Jawa Tengah terdapat dua caleg yang belakangan jadi sorotan. Hal itu karena latar belakangnya dimana ada yang seorang pengamen dan juru parkir. 

Kukuh Haryanto merupakan nama caleg yang berlatar pengamen. Pria yang Wonogiri, Jawa Tengah itu maju dalam kontestasi pemilihan anggota legislatif untuk DPRD Kabupaten Wonogiri melalui Partai Demokrat. 

Siapa sangka hanya modal Rp100 ribu untuk membeli kuota internet yang dipakai sebagai sarana kampanye, Kukuh Haryanto justru mendulang sukses. 

Pria yang bertarung untuk dapil Wonogiri 1 itu sukses meraup suara cukup tinggi hanya bermodal kampanye melalui TikTok. 

Dari data real count KPU per Rabu (21/2/2024) lalu, Kukuh berhasil mengantongi 984 suara dari 69,4 persen suara yang sudah masuk ke laman KPU.

Kesuksesan itupun mendapat perhatian dari AHY hingga SBY. 

Tapi situasi berbeda harus dirasakan juru parkir asal Karanganyar bernama Aleg Wahyudi. 

Caleg yang maju dalam kontestasi pemilihan anggota legislatif melalui PSI itu gagal memenuhi ambisinya. 

Modal Rp1 juta yang dijadikan amunisi untuk kampanye tak cukup untuk mengantarkannya ke kursi dewan. 

Juru parkir yang biasa mangkal di area Alun-alun Selatan Kasunanan Keraton Surakarta tersebut diketahui maju sebagai caleg untuk dapil Jaten, Tasikmadu serta Kebakkramat. 

Di dapil tersebut Aleg hanya mampu mengumpulkan 182 suara berdasarkan data real count KPU per tanggal 22 Januari 2024. 

Dengan perolehan suara tersebut, Aleg kecil kemungkinan untuk lolos sebab untuk bisa melenggang sebagai anggota dewan, Aleg harus mengumpulkan 6000 suara.

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar