TPN Ganjar-Mahfud: Kecurangan 1997 saat Rezim Soeharto Mirip Pemilu 2024 - Inilah

 TPN Ganjar-Mahfud: Kecurangan 1997 saat Rezim Soeharto Mirip Pemilu 2024


Rabu, 21 Februari 2024 - 10:55 WIB

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kedua dari kanan) didampingi sang cawapres Mahfud Md (kanan) saat berbicara di Rumah Pemenangan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Rabu (14/2/2024). (Foto: Inilah.com/Vonita Betalia)

Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Haris Pertama, mengatakan potret kecurangan Pemilu 1997 hampir mirip dengan kondisi Pemilu 2024 sekarang ini. Haris menyebutkan masyarakat dapat melihat dugaan kecurangan Pilpres 2024 dimulai dari pelanggaran konstitusi, proses pencapresan, dan lain sebagainya. 

Bahkan, kata dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri sejak awal menyatakan akan cawe-cawe dalam urusan Pemilu 2024. “Pada Pemilu 1997 kecurangan rezim penguasa hanya menggunakan birokrasi hingga aparat,” ujar Haris dalam keterangannya yang diterima Inilah.com, dikutip di Jakarta, Rabu (21/2/2024). 

Namun kini, lanjut dia, dugaan kecurangan semakin masif, seperti mempercepat realisasi bantuan sosial (bansos), dugaan melakukan intimidasi kepada akademisi dan mahasiswa yang mengkritik pemerintah dan lain sebagainya. 

“Ada dugaan kecurangan Pemilu 2024 secara terstruktur, sistematis, dan masif yang diduga dilakukan untuk memenangkan Prabowo-Gibran,” tegas Haris.

Advertisement

Menurut Ketua Umum DPP KNPI ini, pada Pemilu 1997 parpol peserta yang melakukan protes terhadap kecurangan sejak awal, proses kampanye, dan penghitungan suara. 

“Sementara pada Pilpres 2024, guru besar dan civitas akademisi mempelopori rasa prihatin atas adanya pelanggaran etika dan moral yang merusak tata demokrasi dan tata negara,” ungkapnya.

Haris melanjutkan, dugaan kecurangan Pemilu 2024 ini juga dapat dilihat dalam film Dirty Vote yang mengungkap skenario kecurangan Pilpres 2024.

“Dalam film tersebut secara terang benderang terlihat skenario kecurangan Pilpres 2024 mulai dari mengubah syarat pencalonan di Mahkamah Konstitusi agar putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka bisa jadi cawapres,” tuturnya.

DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meyakini terjadi kecurangan yang sudah melewati batas di momen Pemilu 2024, sehingga PDIP merekomendasikan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md untuk membentuk tim khusus yang fokus mengumpulkan berbagai kecurangan di Pilpres 2024.

“Suara rakyat adalah suara kebenaran karena itulah seluruh struktur PDI Perjuangan bersama dengan sukarelawan saksi dan kerja sama dengan PPP, Perindo, dan Hanura terus mengumpulkan fakta-fakta di lapangan," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Mengenai adanya operasi kecurangan di Pilpres 2024, lanjut Hasto, memang sudah diprediksi dan banyak disuarakan oleh kelompok-kelompok pro-demokrasi.

Hasto menekankan seluruh elemen masyarakat sipil paling banyak bersuara baru terjadi di Pilpres 2024 ini setelah reformasi. Hal itu juga disampaikan oleh para guru besar di berbagai kampus.

Topik

BERITA TERKAIT

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya