Viral Bocah 10 Tahun Jual HP Buat Uang Saku Bersepeda dari Bojonegoro ke Surabaya untuk Bertemu Ibu - Tribun Travel

 

Viral Bocah 10 Tahun Jual HP Buat Uang Saku Bersepeda dari Bojonegoro ke Surabaya untuk Bertemu Ibu - Tribun Travel

Editor: Sinta Agustina
Viral Bocah 10 Tahun Jual HP Buat Uang Saku Bersepeda dari Bojonegoro ke Surabaya untuk Bertemu Ibu
Andreas Haslinger/Unsplash
Ilustrasi ponsel. Seorang bocah 10 tahun nekat naik sepeda dari Bojonegoro ke Surabaya demi bertemu sang ibu. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang bocah 10 tahun nekat naik sepeda dari Bojonegoro ke SurabayaJawa Timur, demi bertemu sang ibu.

Dia adalah Riki Kurniawan.

Ilustrasi bocah yang naik sepeda untuk mencari ibunya.
Ilustrasi bocah yang naik sepeda untuk mencari ibunya. (Florian Kurrasch/Unsplash)

Riki diketahui pergi ke Surabaya naik sepeda seorang diri demi bertemu ibunya pada Sabtu (14/1/2024).

Namun sayang, usaha Riki untuk bertemu ibunya ternyata gagal.

Sekitar 30 kilometer (km) perjalanan dari Bojonegoro dengan sepeda BMX-nya, Riki sadar uang sakunya mungkin tak cukup untuk ke Surabaya.

Ia pun nekat menjual HP-nya di salah satu counter HP di tengah perjalanannya tepatnya di Desa Tobo, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro.

LIHAT JUGA:

BERITA TERKAIT

Uang hasil penjualan HP itu dipakai Riki untuk uang saku pergi ke Surabaya.

Momen Riki menjual HP sempat terekam kamera dan menjadi viral di media sosial.

Usai menjual HP-nya, Riki akhirnya kembali melanjutkan perjalanan.

Riki kembali mengayuh sepeda sejauh 31 km dan sampailah ia di Terminal Rajekwesi Bojonegoro.

Di sana, Riki bertemu dengan salah satu tukang ojek.

Rindu ibu, Riki, bocah 10 naik sepeda dari Bojonegoro ke Surabaya.
Rindu ibu, Riki, bocah 10 tahun naik sepeda dari Bojonegoro ke Surabaya. (TribunSumsel)

Namun si tukang ojek tak langsung mengantar Riki pulang sampai rumah.

Ia mengantar sampai ke depan Polsek Ngambon, sekitar 25 kilometer dari rumah Riki di Desa Turi, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro.

Kapolsek Tambakrejo Polres Bojonegoro, Iptu Nursayit membenarkan hal itu.

Nursayit mengatakan, Riki sudah berada di rumahnya pada Sabtu malam.

Riki disebut sudah aman bersama kakeknya di rumah.

"Ibu Riki yang berada di Surabaya untuk bekerja juga sudah mengetahui ihwal sempat hilangnya Riki yang kini sudah pulang," ujar Nursayit.

Sementara itu, paman Riki, Dalil mengatakan, usai dilaporkan hilang untuk menyusul ibunya yang bekerja di Surabaya, keponakannya tersebut saat ini dalam keadaan yang baik.

Riki disebutnya tidak mengalami suatu apa.

"Hanya saja, Riki belum kembali bersekolah," ujarnya saat dihubungi Tribun Jatim pada Senin (15/1/2024) sore.

Cari sang ibu yang sudah menikah lagi

Sama halnya dengan Riki, KOH (10), bocah kelas IV SD di Gentan, Baki, Sukoharjo, Jawa Tenga nekat naik sepeda hingga Karangpandan, Karanganyar atau sejauh 36 km pada Selasa (28/11/2023) malam.

KOH naik sepeda dari yayasan sosial di Gentan untuk mencari ibunya yang berada di Tawangmangu.

Lereng Gunung Lawu, Tawangmangu, Jawa Tengah.
Lereng Gunung Lawu, Tawangmangu, Jawa Tengah. (TribunTravel/Rizky Tyas)

Tetapi ia tidak tahu ibunya itu tinggal di wilayah mana.

KOH tampak kebingungan di Dukuh Pandan Kidul, Karangpandan.

Akhirnya, relawan Karangpandan membawa anak itu ke Mapolsek Karangpandan.

Kapolsek Karangpandan AKP Budi Raharjo mengatakan, KOH berangkat naik sepeda onthel dari Gentan, Sukoharjo sendirian.

Ia berniat mencari ibunya di Tawangmangu.

Untuk diketahui, orangtua KOH sudah lama berpisah.

Ayahnya sebagai seorang tukang becak.

Kemudian ibunya menikah lagi dan tinggal di Tawangmangu.

"Ke sininya sendirian. Mungkin dari orangtuanya sudah berpisah. Ayahnya tukang becak," kata Budi dihubungi Kompas.com, Rabu (29/11/2023).

"Kemudian ibunya setelah berpisah menikah lagi di Tawangmangu sana. Perkiraan kami mau menemui atau menyusul ke Tawangmangu," imbuhnya.

Menurut dia, anak ini sulit diajak untuk berkomunikasi karena berkebutuhan khusus.

Untuk mengetahui alasan anak itu pergi naik sepeda onthel sampai Karangpandan, pihaknya meminta anak tersebut menulis di kertas.

Setelah mengetahui identitas anak itu, polisi kemudian menghubungi pihak pengasuh yayasan sosial tempat di mana KOH tersebut tinggal.

"Setelah kita mintai keterangan identitasnya, biodatanya, suruh menulis di kertas kan masih kelas IV SD. Kemudian kita menghubungi pengurus yayasannya (tempat KOH tinggal)," ujar dia.

Budi menyampaikan, malam itu juga KOH dijemput oleh pengasuh dan dibawa kembali ke yayasan sosial di Gentan, Baki, Sukoharjo.

"Malam itu juga (KOH) langsung dijemput pengasuh yayasannya," terang Budi.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya