Anggota DPR Sebut Kenaikan Harga Beras Imbas Diborong Caleg
Jakarta, CNN Indonesia --
Anggota Komisi VI DPR, Herman Khaeron menduga kenaikan harga beras salah satunya disebabkan caleg yang memborong untuk kebutuhan jelang Pemilu dan Pilkada 2024.
Menurut Herman, kondisi itu menyebabkan ada kenaikan permintaan menghadapi pemilu. Apalagi, kondisi tersebut juga bersamaan dengan momentum menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Dia menyebut masyarakat biasanya membeli kebutuhan sembako dalam jumlah banyak sebagai cadangan.
"Kemarin kan ada momentum pemilu. Pemilu kan mungkin para caleg beli beras juga untuk bagi-bagi dan lain sebagainya," ucap Herman di Kompleks Parlemen, Kamis (29/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Herman menduga kenaikan harga beras juga dipengaruhi oleh ekonomi dunia yang juga berimbas pada harga bahan pokok. Dia misalnya menyebut kondisi El Nino yang terjadi di beberapa negara, termasuk di Indonesia.
"Nah, inilah yang menyebabkan produksi agak turun, dalam prinsip ekonomi jadi hukum besinya adalah kalau supply berkurang demandnya naik," katanya.
Selain itu, Herman juga menyoroti keputusan India yang tengah menutup ekspor beras mereka. Imbasnya, Indonesia harus mencari beras dari negara lain.
"Nah dengan India menutup ekspor, otomatis harga beras di wilayah lainnya menjadi mahal. Sehingga juga impor pun harganya relatif lebih tinggi. Meskipun masih lebih rendah daripada harga produksi dalam negeri," katanya.
Herman mendorong pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret, misalnya dengan melakukan operasi pasar dan memastikan Bulog melakukan intervensi. Termasuk dengan memastikan agar petani segera mempercepat masa tanam.
"Oleh karenanya keputusan pemerintah yang harus segera mempengaruhi stok bulog untuk melakukan operasi pasar harus segera dilakukan. Kemudian percepatan tanam dan persiapan masa panen ini juga harus dipersiapkan," katanya.
(thr/isn)
Komentar
Posting Komentar