BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca Imbas Banjir Rendam 8 Wilayah Jateng
Jakarta, NU Online
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan, memicu banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah, di antaranya Kendal, Semarang, Blora, Pati, Jepara, Kudus, Demak, dan Grobogan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa wilayah sasaran operasi modifikasi cuaca atau TMC itu meliputi kawasan Pantura bagian tengah, termasuk Kabupaten Grobogan dan sekitarnya.
"Operasi modifikasi cuaca yang sudah dimulai hari ini dilakukan dengan cara penyemaian garam (Natrium Clorida/NaCl) menggunakan pesawat ke gumpalan awan di langit wilayah sasaran," kata Muhari dalam laman resmi BNPB diakses NU Online, Senin (18/3/2024).
Muhari menjelaskan, modifikasi cuaca akan dilakukan selama lima hari ke depan terhitung Sabtu (16/3/2024) hingga Rabu (20/3/2024). Upaya tersebut diharapkan dapat berjalan lancar, sehingga intensitas hujan di Jawa Tengah semakin berkurang.
"Operasi hari pertama ini telah dilakukan sebanyak tiga kali sortie menghabiskan tiga ton NaCl menggunakan penerbangan pesawat jenis Cesna Grand Carravan berlogo BNPB dengan nomor lambung PK-SNG dari Lanud Ahmad Yani Semarang," ungkapnya.
Adapun sortir pertama dan kedua pesawat yang dipiloti oleh Kapten Eggy mengudara dan menyemaikan bahan NaCl di atas langit perairan utara Jawa Tengah pada ketinggian jelajah 8.000-12.000 kaki.
Kemudian sortir ketiga, pesawat melakukan penyemaian di atas langit Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Pekalongan pada ketinggian jelajah 8.000-12.000 kaki.
Imbauan BNPB
BNPB mengimbau jika terjadi hujan dengan intensitas lebat hingga lebih dari satu jam dengan jarak pandang kurang dari 100 meter, maka masyarakat yang tinggal di lereng tebing maupun bantaran tanggul atau sungai agar mengevakuasi diri sementara ke tempat yang lebih aman, dan tetap dalam pengawasan pemerintah daerah setempat.
Cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi
BMKG melalui Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang telah mengeluarkan informasi awal peringatan dini cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi hingga pekan depan.
Selain cuaca ekstrem, BMKG juga menyatakan bahwa bencana tersebut turut dipengaruhi adanya gangguan dari atmosfer sejak Rabu (13/3/2024), termasuk dampak tidak langsung dari kemunculan bibit siklon 91S, 94S dan 93P di Samudera Hindia wilayah selatan Indonesia.
Cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah kabupaten/kota di sepanjang Pantai Utara bagian tengah telah memicu terjadinya rentetan kejadian bencana seperti banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor.
Daftar wilayah terdampak banjir
1. Banjir Kota Semarang
Kota Semarang tak luput dari dampak cuaca ekstrem. Puncaknya, pada Kamis (13/3/2024), Ibu Kota Jawa Tengah itu dikepung banjir hingga melumpuhkan jalur transportasi darat.
Menurut laporan Kepala Pelaksana BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto, banjir di Kota Semarang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi yang cukup lama dari siang hingga malam hari. Ruas jalan protokol di beberapa titik Kota Atlas itu terendam hingga 80 sentimeter.
Banjir Kota Semarang telah berdampak pada 158.137 jiwa yang tinggal di 40 kelurahan dalam 6 wilayah administrasi kecamatan.
2. Banjir Demak
Kabupaten Demak juga kembali terendam banjir setelah hujan dengan intensitas tinggi kembali mengguyur sebagian besar wilayah 'Kota Wali' itu.
Dampak dari kondisi cuaca ekstrem itu kemudian mempengaruhi peningkatan debit air dari wilayah hulu menuju hilir yang kemudian melimpas ke permukiman warga.
Hasil kaji cepat BPBD Kabupaten Demak per Kamis (14/3), sebanyak 43.298 warga yang tinggal di 3 kelurahan dan 22 desa di 6 kecamatan terdampak banjir. Adapun 499 warga terpaksa harus mengungsi setelah permukiman mereka terendam banjir dengan TMA 10-100 cm.
3. Banjir Grobogan
Bencana banjir juga kembali melanda wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sejak Kamis (14/3/2024) hingga Jumat (15/3/2024).
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Grobogan Endang Sulistyoningsih, banjir kali ini datang dari hulu Sungai Lusi di wilayah timur dan air dari sungai-sungai yang berulu di Pegunungan Kendeng Utara di wilayah utara.
“Banjir kali ini disebabkan oleh air kiriman dari hulu Sungai Lusi (wilayah timur) dan air dari sungai-sungai kecil yang berhulu di Pegunungan Kendeng Utara (wilayah utara),” jelas Endang.
4. Banjir Kudus
Laporan berikutnya sebanyak 16 desa dalam 5 wilayah kecamatan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah terdampak banjir dengan TMA antara 10-60 cm. Bencana itu terjadi setelah hujan deras disertai angin kencang pada hari Senin (11/3).
Hasil kaji cepat yang dilakukan tim BPBD Kabupaten Kudus, jumlah warga yang terdampak banjir ini ada sebanyak 4.132 KK atau 13.102 jiwa. Sedikitnya 150 unit rumah terendam banjir termasuk 1.500 hektare sawah.
5. Banjir Pati
Cuaca ekstrem juga melanda di wilayah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada Kamis (13/3). Sebanyak 2.383 KK yang tinggal di 26 desa dalam 7 wilayah kecamatan terdampak banjir dengan TMA 10-80 cm.
Adapun lahan pertanian seluas 639 hektare juga terdampak, berikut 60 hektare lahan tebu. Rata-rata lahan pertanian yang terendam ini adalah tanaman padi yang masih muda maupun yang sudah siap panen.
6. Banjir Jepara
Laporan bencana terakhir dari dampak cuaca ekstrem yang melanda wilayah Pantura di Jawa Tengah adalah Kabupaten Jepara. Banjir ini terjadi pada Kamis (14/3/2024) setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Jepara dan sekitarnya.
7. Banjir Blora
Banjir melanda sejumlah wilayah di dua kecamatan di Blora yakni di Kecamatan Cepu, Kedungtuban, dan Kradenan. Banjir terjadi karena meluapnya Bengawan Solo usai hujan deras dengan durasi yang lama mengguyur di wilayah hulu.
Operator Dalops TRC BPBD Blora Agung Triyono mengungkapkan banjir terjadi di beberapa wilayah yang dialiri Bengawan Solo.
8. Banjir Kendal
Hujan deras yang turun di wilayah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, membuat beberapa wilayah terendam banjir, Rabu (13/3/2024) malam.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal menyatakan, beberapa wilayah yang terendam air yakni Kelurahan Trompo, Kelurahan Sijeruk, Kelurahan Pegulon, Kelurahan Pekauman, Kelurahan Patukangan, semuanya masuk kecamatan Kendal kota.
Komentar
Posting Komentar