BP2MI Koordinasi dengan KBRI Seoul Cari WNI Korban Kapal Terbalik di Korsel
-
Sebuah kapal nelayan yang membawa 9 awak terbalik di perairan kota pesisir selatan Tongyeong, Korea Selatan. Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) berkoordiasi dengan perwakilan KBRI Seoul dalam pencarian WNI korban kapal tenggelam.
"Kementerian luar melalui KBRI Seoul telah mengirimkan tim untuk proses pencarian dan kita akan terus berkoordinasi mudah-mudahan ditemukan dalam keadaan selamat," kata Benny Rhamdani dalam keterangannya, Senin (11/3/2024).
Benny menjelaskan, dari 9 awak kapal, sebanyak 7 orang merupakan WNI. Sejauh ini, 3 orang WNI dilaporkan meninggal dunia dan 4 WNI belum ditemukan. Benny mengatakan BP2MI juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait pemulangan jenazah PMI yang tewas.
"Tapi kita akan terus koordinasi melalui pemulangan ini," ujarnya.
Dia mengatakan 7 PMI itu bekerja di Korea Selatan dalam sektor perikanan dengan skema penempatan Private to Private atau P to P. Dia menyebut 7 PMI itu merupakan pahlawan devisa untuk Indonesia.
"Seluruh Pekerjaan Migran Indonesia di berbagai melalui skema Private to Private melalui agency. Nah, kapal nelayan yang tenggelam ini bermuatan di dalamnya seberat 29 ton terbalik pada pagi hari di perairan yang terletak sejauh 68 kilometer di selatan pulau daerah Tongyeong, Provinsi Gyeongsang Selatan," terangnya.
Benny menyampaikan rasa dukacita atas meninggalnya 3 PMI dalam insiden tersebut. Dia berharap empat PMI lainnya dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat.
"Kami turut bersedih dan berbelasungkawa, kami mengucapkan innalilahi wa innalilahi rajiun mereka pahlawan devisa, mudah-mudahan PMI yang meninggal dunia Khusnul khatimah," ujarnya.
Sebelumnya, sebuah kapal nelayan terbalik di perairan di kota pesisir selatan Tongyeong, Korea Selatan yang membawa 9 awak, termasuk 7 WNI. Sebanyak 3 WNI tewas akibat insiden kapal nelayan terbalik tersebut.
Dilansir kantor berita Korsel, Yonhap, Minggu (10/3/2024), operasi penyelamatan sedang dilakukan setelah insiden tersebut. Insiden tersebut menyebabkan empat orang tewas dan lima orang lainnya hilang.
Rincian 9 awak kapal di antaranya, dua warga negara Korea Selatan dan tujuh warga Indonesia. Kapal berbobot 20 ton itu terbalik di perairan 68 kilometer selatan sebuah pulau di Tongyeong, Provinsi Gyeongsang Selatan, pada Sabtu pagi.
Sekitar 20 kapal dan empat pesawat dikerahkan untuk perburuan bawah air untuk mencari awak yang hilang.
Pada hari Sabtu, Penjaga Pantai mengatakan menemukan empat dari sembilan awak kapal, dengan tiga orang ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan dikirim ke rumah sakit. Namun keempat korban, yakni nakhoda asal Korea Selatan dan tiga warga negara Indonesia, dinyatakan meninggal dunia.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memerintahkan pihak berwenang terkait untuk "melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa dengan memobilisasi semua personel dan peralatan yang tersedia, termasuk angkatan laut dan kapal penangkap ikan," kata kantor kepresidenan Korsel dalam sebuah pernyataan.
(mib/taa)
Komentar
Posting Komentar