Israel Kerahkan Ribuan Polisi Amankan Salat Jumat di Masjid Al-Aqsa
-
Kepolisian Israel akan mengerahkan ribuan personelnya ke Kota Tua, Yerusalem, saat salat Jumat pertama selama Ramadan digelar di Masjid Al-Aqsa pada Jumat (15/3) lusa. Pengerahan ribuan personel kepolisian Israel ini dilakukan saat ketegangan meninggi di tengah perang yang berkecamuk di Jalur Gaza.
Seperti dilansir The Times of Israel, Rabu (13/3/2024), juru bicara Kepolisian Israel, Mirit ben Mayor, mengatakan kepada wartawan setempat bahwa pihaknya "akan melakukan segalanya untuk membuat Ramadan kali ini lebih tenang".
"Kami bersiap menghadapi salat Jumat dengan mengerahkan lebih banyak personel kepolisian. Ribuan personel akan berada di kawasan Temple Mount," ucap Ben Mayor merujuk pada sebutan Israel untuk Masjid Al-Aqsa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratusan polisi Israel, sebut Ben Mayor, telah dikerahkan ke Kota Tua, Yerusalem, sejak Ramadan dimulai pada Senin (11/3) waktu setempat.
Disebutkan oleh Ben Mayor bahwa hingga 25.000 jemaah Muslim telah mengunjungi Masjid Al-Aqsa untuk menjalankan ibadah salat selama Ramadan tanpa ada insiden apa pun.
"Kami akan melakukan segalanya untuk menjadikan Ramadan kali ini tenang," tegasnya dalam konferensi pers.
Sementara itu, saat ditanya soal bentrokan yang terjadi antara personel kepolisian Israel dengan para jemaah di kompleks Masjid Al-Aqsa pada Minggu (10/3) waktu setempat, juru bicara pemerintah Israel, Tal Heinrich, menjawab: "Kami dalam keadaan siaga tinggi."
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Lebih lanjut, Heinrich memperingatkan bahwa kelompok-kelompok ekstremis seperti Hamas dan Jihad Islam berupaya mengobarkan konflik di wilayah tersebut.
"Bukan rahasia lagi bahwa organisasi ekstremis, teroris seperti Hamas dan Jihad Islam (Palestina) berusaha mengobarkan konflik di wilayah ini," ujarnya.
Pekan lalu, kantor Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa para jemaah Muslim akan diizinkan untuk mengakses Masjid Al-Aqsa dalam jumlah yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya selama pekan pertama Ramadan.
"Setiap pekan akan ada penilaian situasi dalam hal keamanan dan keselamatan, dan keputusan akan diambil sesuai dengan hal itu," sebut kantor PM Netanyahu.
Kepolisian Israel dalam pernyataannya mengingatkan bahwa warga Palestina yang mendatangi Temple Mount atau Masjid Al-Aqsa dari Tepi Barat akan menghadapi sejumlah pembatasan.
Menurut juru bicara pemerintah Israel lainnya, Ofir Gendelman, hanya pria berusia 55 tahun ke atas dan wanita berusia 50 tahun ke atas yang diperbolehkan masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa "demi alasan keamanan".
Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, yang dikenal kontroversial baru-baru ini menyerukan pembatasan lebih ketat terhadap penduduk Palestina dari Tepi Barat, dengan mencetuskan agar mereka "tidak boleh masuk" ke Yerusalem untuk beribadah selama Ramadan. Seruan Ben-Gvir itu ditolak oleh Netanyahu.
(nvc/ita)
Komentar
Posting Komentar