Kemendagri Sindir Kerja Pemimpin Baby Boomer: Kapan Perubahannya? - CNN Indonesia

 

Kemendagri Sindir Kerja Pemimpin Baby Boomer: Kapan Perubahannya?

CNN Indonesia
Rabu, 06 Mar 2024 20:34 WIB
Kemendagri menyebut banyak pemimpin era baby boomer atau generasi yang lahir 1946-1964 terlalu nyaman dan tidak mau berubah di era yang makin berkembang.
Kemendagri menyebut banyak pemimpin era baby boomer atau generasi yang lahir 1946-1964 terlalu nyaman dan tidak mau berubah di era yang makin berkembang. IIustrasi. (dok. Pixabay/ar130405).
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Suhajar Diantoro menyindir cara kerja pemimpin dari generasi baby boomer yang lahir pada era 1946-1964

Ia mengatakan saat ini banyak aparatur sipil negara (ASN) muda. Abdi negara muda itu juga sudah banyak yang mewakili pemilih di pemilihan umum (pemilu) 2024.

Akan tetapi, Suhajar menyebut para pemimpin yang akan berkuasa masih sebagian besar masih berasal dari generasi X. Bahkan, banyak pimpinan puncak kementerian/lembaga (K/L) yang berasal dari generasi baby boomer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, dalam pemerintahan ini nampaknya sepele, tapi itu masalah. Artinya, rakyat yang dipimpin hari ini menginginkan cara-cara berpemerintahan, cara-cara pelayanan (generasi) milenial dan Z. Sementara, yang membuat kebijakan itu jangan-jangan pengetahuannya tentang itu di bawah 40 persen," kata Suhajar dalam Korpri Menyapa di Kemendagri, Jakarta Pusat, Rabu (6/3).

Lihat Juga :

ADVERTISEMENT

"Karena itu saya selalu berpesan kepada generasi saya baby boomer dan X agar memberi ruang yang luas kepada generasi milenial dan Z untuk memainkan peran dalam menciptakan upaya-upaya inovasi pelayanan dan sebagainya dalam pemerintahan. Jangan sampai terjebak generasi baby boomer dan X nyaman dengan cara dia memimpin, tak ada perubahan," tambahnya.

Tak hanya mewanti-wanti pemimpin yang punya pemikiran kolot, Suhajar memperingatkan para pegawai negeri sipil (PNS) muda agar tak terjebak. Menurutnya, akan lebih parah jika generasi milenial dan Z terjebak dalam cara kepemimpinan generasi baby boomer dan X.

"Lalu, kapan perubahannya? Gak ada. Di situlah nanti kita akan terperangkap, generasi milenial dan Z kalau tidak hati-hati akan terperangkap dengan cara-cara generasi di atasmu sehingga perubahan nanti akan terlambat," tegasnya.

Ia kemudian mencontohkan 'virus' dari generasi baby boomer yang tertular ke PNS muda, yakni nego jabatan. Padahal, sekarang sudah ada reformasi birokrasi yang lebih mengutamakan keahlian.

Selain itu, 'virus' tersebut juga imbas masih melekatnya paham birokrasi ala Max Weber yang terkenal dengan sistem hierarki vertikal.

"Saya menyadari adik-adik yang sekarang sudah pindah ke fungsional, itu di dalam hatinya masih ada sedikit rasa gundah, 'Kok aku tak jadi kabag (kepala bagian) ya, tak jadi kepala biro, aku kan ingin jabatan struktural'," tutur Suhajar.

"Tapi sebagian adik-adik (PNS muda) ada yang terjebak, 'Pak saya jadikanlah kabag, kurang keren di fungsional'," tandasnya.

Belakangan, lini masa X menyoroti kelakuan pemimpin boomer. Tampak suatu seremoni suatu sistem yang dilakukan oleh pejabat daerah tertentu dengan menempelkan jari tangan ke layar.

Sayang, operator yang menampilkan tersebut terlihat tak profesional. Alih-alih tampak kekinian dan canggih dengan peresmian secara touch screen, yang terjadi malah cuma sekadar menekan layar televisi yang menampilkan video.

Meski begitu, aksi tersebut tetap saja mendapat tepuk tangan dari para peserta yang hadir. Di situlah lini masa membanjiri kritikan dengan julukan 'aksi boomer'.

(skt/agt)

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)