Korban Jiwa Serangan di Moskow Bertambah Jadi 93 Orang, 107 Dirawat di RS

Korban jiwa dalam serangan di sebuah gedung konser di Krasnogorsk, utara Moskow, Rusia telah bertambah menjadi 93 orang. Bahkan jumlah korban tewas diperkirakan masih akan bertambah.
"Saat ini, diketahui 93 orang tewas. Jumlah korban tewas diperkirakan akan bertambah," kata Komite Investigasi Rusia, yang menyelidiki kejahatan-kejahatan besar, dalam pernyataan yang dipublikasikan di Telegram, seperti dikutip dari kantor berita AFP, Sabtu (23/3/2024).
Dikatakan bahwa banyak orang meninggal karena luka tembak dan menghirup asap setelah kebakaran melalap gedung berkapasitas 6.000 tempat duduk itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para teroris menggunakan cairan yang mudah terbakar untuk membakar gedung konser, tempat para penonton berada, termasuk yang terluka," kata Komite Investigasi Rusia.
Kebakaran dengan cepat menyebar ke seluruh lokasi pada hari Jumat (22/3) setelah adanya laporan penembakan massal, dan penonton konser berteriak-teriak bergegas ke pintu keluar darurat.
Sekitar 107 orang masih dirawat di rumah sakit pada Sabtu pagi waktu setempat, menurut Kementerian Situasi Darurat Rusia.
Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. ISIS menyebut para petempurnya menyerang "pertemuan besar" di pinggiran Moskow dan "kembali ke pangkalan mereka dengan aman".
Simak Video 'Detik-detik Mencekam saat Penembakan Massal di Moskow, 40 Orang Tewas':
Otoritas Rusia menyebutnya sebagai "serangan teroris", namun belum mengomentari klaim ISIS tersebut.
Saluran Telegram Rusia, termasuk Baza yang dekat dengan dinas keamanan, dan seorang anggota parlemen mengatakan bahwa beberapa tersangka berasal dari negara Tajikistan di Asia Tengah.
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Tajikistan mengatakan pihaknya belum menerima informasi apa pun dari Moskow mengenai keterlibatan warganya.
Otoritas Rusia telah menangkap 11 orang, termasuk empat penyerang, yang terlibat dalam serangan tersebut. Serangan ini merupakan serangan paling mematikan di Moskow selama setidaknya satu dekade.
Kremlin mengatakan kepala dinas keamanan FSB telah memberi tahu Presiden Vladimir Putin tentang penangkapan tersebut pada hari Sabtu (23/3).
0 Komentar