Serangan Teror di Moskow Tewaskan 143 Orang; ISIS Klaim Tanggung Jawab
Komite Penyelidikan Rusia mengatakan, Sabtu (23/3), setidaknya 143 orang tewas dalam serangan pada Jumat (22/3) dekat Moskow, ibu kota Rusia. Mengutip data awal, komite juga memperingatkan jumlah korban diperkirakan akan meningkat.
Sejumlah pria bersenjata yang mengenakan kamuflase menembaki para pengunjung konser dengan senjata otomatis di dekat Moskow. Para militan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Kantor berita Amaq melalui Telegram mengatakan ISIS, kelompok militan yang pernah berusaha menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Setidaknya lima pria bersenjata mulai menembaki warga sipil yang meringkuk di Balai Kota Crocus tepat sebelum grup rock era Soviet "Picnic" hendak tampil di teater berkapasitas 6.200 kursi di pinggiran barat Moskow.
Video yang terverifikasi menunjukkan orang-orang yang akan duduk di aula bergegas menuju pintu keluar ketika tembakan berulang kali bergema di tengah teriakan. Video lain menunjukkan sejumlah pria menembaki sekelompok orang. Beberapa korban tergeletak tak bergerak di genangan darah.
"Tiba-tiba ada ledakan di belakang kami - tembakan. Ada ledakan - saya tidak tahu apa," kata seorang saksi mata, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, kepada Reuters.
"Kejadian terinjak-injak dimulai. Semua orang berlari ke eskalator," kata saksi mata. "Semua orang berteriak; semua orang berlarian."
Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), penerus utama dinas intelijen KGB era Soviet, mengatakan sekitar 40 orang tewas, sementara kementerian regional mengatakan 145 orang terluka. FSB mengatakan tindakan keamanan ekstra diberlakukan.
Jumlah korban tewas itu menjadikan insiden tersebut salah satu serangan terburuk di Rusia sejak pengepungan sekolah di Beslan pada 2004. Saat itu, militan Islam menyandera lebih dari 1.000 orang, termasuk ratusan anak-anak.
Anak-anak dilaporkan termasuk di antara korban tewas dan terluka dalam konser tersebut. Puluhan ambulans tiba di lembaga perawatan darurat Sklifosovsky di Moskow.
Kebakaran
Di Balai Kota Crocus, api membubung ke langit, dan gumpalan asap hitam membubung di atas lokasi saat ratusan lampu biru dari kendaraan darurat menyala di malam hari.
Helikopter berusaha memadamkan api yang melalap bangunan besar tersebut. Atap tempat tersebut runtuh, kata kantor berita negara RIA.
Sebuah foto buram yang diterbitkan oleh beberapa media Rusia menunjukkan dua orang yang diduga penyerang berada di dalam mobil putih.
ISIS mengatakan para pejuangnya menyerang di pinggiran Moskow, "membunuh dan melukai ratusan orang serta menyebabkan kerusakan besar di tempat itu sebelum mereka mundur ke pangkalan mereka dengan selamat." Pernyataan itu tidak memberikan perincian lebih lanjut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan insiden itu adalah “serangan teroris berdarah” yang harus dikutuk oleh seluruh dunia.
Amerika Serikat (AS), negara-negara Eropa dan Arab serta banyak negara bekas Uni Soviet menyampaikan bahwa mereka terkejut dengan serangan itu, mengutuk serangan tersebut dan menyampaikan belasungkawa. Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak membantah adanya keterlibatan Ukraina.
Peringatan Serangan
Dua minggu lalu, Kedutaan Besar AS di Rusia memperingatkan bahwa “ekstremis” mempunyai rencana untuk melakukan serangan di Moskow.
Kedutaan mengeluarkan peringatannya beberapa jam setelah FSB mengatakan pihaknya telah menggagalkan serangan terhadap sebuah sinagoga di Moskow oleh sel ISIS.
“Sementara kejadian terus terjadi, kami sangat menyarankan agar warga AS di Moskow menghindari daerah tersebut, mengikuti instruksi dari dinas keamanan setempat dan terus memantau perkembangan media lokal,” kata Kedutaan AS pada Jumat.
Kremlin mengatakan Putin diberitahu pada menit-menit pertama serangan itu dan informasi terus diperbarui secara berkala.
“Presiden terus-menerus menerima informasi tentang apa yang terjadi dan mengenai tindakan yang diambil melalui semua layanan terkait. Kepala negara
“Presiden terus-menerus menerima informasi tentang apa yang terjadi dan mengenai tindakan yang diambil melalui semua layanan terkait. Kepala negara memberikan semua instruksi yang diperlukan,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. [pp/ft]
Komentar
Posting Komentar