Masyarakat Kelas Menengah Jadi Tulang Punggung Perekonomian Nasional

Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional(PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), menyatakan masyarakat kelas menengah menjadi tulang punggung terhadap perekonomian nasional. Saat ini jumlah penduduk Indonesia mencapai 270 juta orang dan diperkirakan meningkat jadi 284 juta orang pada 2025 dan di 2045 sebanyak 324 juta orang.
“Karakterisitik middle class income adalah fast spender dan dia juga dinamis. Kalau proporsinya bisa kita pertahankan dalam proporsi yang cukup besar, maka akan menjadi bantalan perekonomian untuk bisa akselerasi,” ucap Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti dalam FGD Investor Daily di Jakarta Selatan pada Rabu (6/3/2024).
Pemerintah terus menjalankan kebijakan terkait dengan penciptaan lapangan kerja. Ikhtiar tersebut dilakukan agar bisa meningkatkan produktivitas dari masyarakat kelas menengah. Dengan adanya lapangan pekerjaan yang memadai, maka pemerintah bisa menjaga kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat yang belum masuk kelompok menengah bisa naik kelas, sedangkan yang sudah masuk kelompok kelas menengah bisa tetap dijaga agar tidak rentan terjadi gejolak perekonomian.
“Produktivitas tenaga kerja dan produktivitas keekonomian harus dijaga secara keseluruhan. kita juga harus memastikan tenaga kerja informal dipindahkan menjadi tenaga kerja formal, karena ada kaitannya dengan kelas menengah,” ucap Amalia.
Upaya menjaga masyarakat kelompok kelas menengah dilakukan dengan memindahkan pekerja informal yang saat ini mencapai 60% menjadi pekerja formal. Apabila sudah menjadi pekerja formal, maka tingkat kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik.
“Pendapatannya lebih baik daripada pekerja informal. Setelah Covid-19 ada kenaikan proporsi pekerja informal. Lima tahun ke depan mari kita sama-sama memperkuat fondasi transformasi,” tutur wanita yang juga menjabat sebagai pelaksana tugas (plt) kepala Badan Pusat Statistik ini.
Saat ini Indonesia sedang memasuki periode bonus demografi ketika jumlah produktif lebih besar daripada penduduk non produktif.
Amalia mengatakan bonus demografi akan memberikan manfaat terhadap perekonomian, apabila ada lapangan pekerjaan produktif. Lapangan pekerjaan itu akan membuat tenaga kerja produktif dan memiliki pekerjaan layak untuk menghasilkan pendapatan yang dapat membawa mereka menjadi kelas menengah.
“Pertanyaannya adalah, kalau kita mau benar-benar menjadikan bonus demografi, maka harus memastikan lapangan pekerjaan berkualitas yang memastikan income-nya bisa membawa mereka menjadi middle income class. Ini yang menjadi kata kuncinya,” papar Amalia.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
0 Komentar