PBB Sebut Banyak Korban Luka Tembak dalam Insiden Bantuan di Gaza
-
Tim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengunjungi rumah sakit di Jalur Gaza secara langsung menyaksikan dan melaporkan "sejumlah besar korban luka tembak" di antara puluhan warga Palestina yang menjalani perawatan medis setelah pasukan Israel melepas tembakan ke lokasi penyaluran bantuan kemanusiaan.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (2/4/2024), para staf PBB menjadi yang pertama mengunjungi wilayah Jalur Gaza bagian utara dalam sepekan terakhir, dan menghabiskan waktu lebih dari dua jam berkunjung ke Rumah Sakit Al-Shifa, di mana mereka mengantarkan pasokan obat-obatan dan bahan bakar.
Kunjungan tim PBB itu dilakukan setelah insiden penyaluran bantuan di mana pasukan Israel melepas tembakan ke arah kerumunan warga Palestina yang berebut bantuan makanan dari konvoi truk yang tiba di Jalur Gaza bagian utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut korban tewas dalam insiden pada Kamis (29/2) waktu setempat itu bertambah menjadi 115 orang, dengan lebih dari 750 orang lainnya mengalami luka-luka.
"Rumah Sakit Al-Shifa dilaporkan telah menerima lebih dari 700 orang yang mengalami luka-luka kemarin, sekitar 200 orang di antaranya masih dirawat di rumah sakit," tutur Stephane Dujarric selaku juru bicara Sekjen PBB dalam pernyataannya.
RS Al-Shifa, sebut Dujarric, juga menerima lebih dari 70 jenazah korban tewas dalam insiden bantuan tersebut. Dujarric menyebut informasi tersebut didapatkan dari staf rumah sakit yang ditemui tim PBB yang terdiri atas perwakilan Kantor Kemanusiaan PBB atau OCHA, WHO dan UNICEF.
Di antara para korban luka, menurut Dujarric, tim PBB melaporkan "ada sejumlah besar luka tembak". Namun tidak diketahui apakah tim PBB itu juga diperbolehkan memeriksa jenazah-jenazah korban tewas dalam insiden bantuan itu.
Simak juga Video 'Sekjen PBB Mengutuk Serangan Israel ke Warga Gaza yang Menunggu Bantuan':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Para saksi mata yang ada di lokasi insiden itu menuturkan bahwa pasukan Israel melepaskan tembakan ketika banyak orang berebut untuk menarik barang-barang dari konvoi truk bantuan kemanusiaan.
Militer Israel, dalam pembelaannya, menyebut banyak korban tewas terinjak-injak dalam gelombang kerumunan yang terus bertambah ketika truk pengangkut bantuan tiba di lokasi.
Namun militer Israel juga mengakui bahwa pasukannya di lokasi melepaskan tembakan saat massa bergerak mendekati pasukannya dengan cara yang dianggap memberikan "ancaman".
Dokter-dokter Gaza Sebut 80 Persen Korban Luka Terkena Tembakan
Kepala Rumah Sakit Al-Awda di Gaza City yang merawat sejumlah korban luka dalam insiden bantuan itu, mengatakan kepada media The Associated Press bahwa lebih dari 80 persen korban luka terkena tembakan. Hal ini menunjukkan adanya penembakan besar-besaran oleh pasukan Israel.
Pelaksana tugas (Plt) direktur RS Al-Aqda, Dr Mohammed Salha, mengungkapkan bahwa dari 176 korban luka yang dibawa ke rumah sakitnya, sekitar 142 orang di antaranya mengalami luka tembak dan 34 orang lainnya mengalami luka-luka akibat terinjak-injak.
Namun Salha tidak bisa menjelaskan penyebab kematian mereka yang terbunuh, karena jenazah-jenazahnya dibawa ke rumah sakit yang dikelola pemerintah untuk dihitung.
Secara terpisah, direktur RS Kamal Adwan, Dr Husam Abu Safyia, mengatakan sebagian besar korban yang dibawa ke rumah sakitnya mengalami luka tembak di bagian atas tubuh mereka. Disebutkan juga oleh Abu Safyia bahwa banyak dari kematian disebabkan oleh tembakan di kepala, leher atau dada.
Korban Luka Sebut Pasukan Israel Tembaki Orang-orang Berebut Bantuan
Empat warga Palestina yang menjadi korban luka dalam insiden bantuan di Jalur Gaza itu, menuturkan bahwa mereka ditembaki pasukan Israel saat menyerbu truk pengangkut bantuan kemanusiaan demi mendapatkan pasokan makanan untuk keluarga mereka. Situasi di lokasi disebut penuh teror dan kekacauan.
Salah satunya Mahmoud Ahmad yang menuturkan bahwa saat truk bantuan tiba di Jalur Gaza pada Kamis (29/2) dini hari, sebuah tank dan sebuah drone quadcopter mulai melepas tembakan.
"Saya terluka di punggung saya. Saya mengalami pendarahan selama satu jam hingga salah satu kerabat saya datang dan membawa saya ke rumah sakit," tuturnya dalam sebuah video yang didapatkan Reuters.
"Ketika bantuan tiba, tank dan quadcopter mulai menembak orang-orang yang berkumpul, orang-orang yang pergi mencari makanan untuk diri mereka sendiri dan anak-anak mereka. Mereka mulai menembaki," ucapnya.
Seorang warga Palestina lainnya bernama Sami Mohammed menuturkan dirinya menunggu kedatangan truk bantuan bersama putranya. "Anak saya berlari ke pantai dan mereka menembaknya dua kali... satu mengenai kepalanya dan satu lagi mengenai dadanya," ucapnya.
Putra Sami Mohammed kini terbaring di ranjang rumah sakit dengan perban di dada dan lengannya, serta luka di wajahnya.
Simak juga Video 'Sekjen PBB Mengutuk Serangan Israel ke Warga Gaza yang Menunggu Bantuan':
(nvc/idh)
Komentar
Posting Komentar