Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Palestina Tolak Klaim Israel Soal 115 Warga Gaza Tewas Terinjak - Sindonews

 

Palestina Tolak Klaim Israel Soal 115 Warga Gaza Tewas Terinjak

Gaza City 

-

Otoritas kesehatan Palestina menolak klaim militer Israel yang menyebut sebagian besar dari sedikitnya 115 warga Gaza yang tewas dalam insiden pekan lalu, kehilangan nyawa karena terinjak-injak saat kerumunan orang berkumpul di dekat konvoi truk bantuan kemanusiaan.

Para pejabat kesehatan di Jalur Gaza melaporkan bahwa para korban insiden itu yang dilarikan ke rumah sakit terkena luka tembak akibat amunisi kaliber besar.

Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (4/3/2024), tekanan semakin meningkat terhadap Israel atas kematian lebih dari 100 warga Palestina dalam insiden yang terjadi pada Kamis (29/2) dini hari saat massa menyerbu konvoi truk pengangkut bantuan dan tentara Tel Aviv di lokasi melepaskan tembakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa negara mendukung seruan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar dilakukan penyelidikan independen terhadap insiden mematikan tersebut.

Otoritas kesehatan Palestina menyebut bahwa sebagian besar korban tewas ditembak oleh pasukan Israel.

Tuduhan itu dibantah oleh militer Tel Aviv, dengan juru bicara Angkatan Bersenjata Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagari mengumumkan bahwa hasil penyelidikan awal pihaknya menunjukkan sebagian besar korban tewas terinjak-injak ketika massa menyerbu truk bantuan.

Namun, dalam pernyataan pada Minggu (3/3) waktu setempat, Hagari juga mengakui bahwa "beberapa orang" terkena tembakan saat tentara Israel menembaki orang-orang yang bergerak mendekati mereka setelah kejadian tersebut dengan cara yang dianggap memberikan ancaman langsung.

Palestina menolak hasil penyelidikan Israel tersebut. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Hasil penyelidikan yang diumumkan militer Israel itu ditolak mentah-mentah oleh otoritas Palestina. Salah satu anggota Komite Darurat Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Muatasem Salah, mengungkapkan bahwa lebih dari 1.000 orang menjadi korban tewas dan luka-luka dalam insiden tersebut.

"Setiap upaya untuk mengklaim bahwa orang-orang mati martir karena kerumunan massa atau terlindas adalah tidak benar. Para korban luka dan mereka yang mati syahid adalah akibat ditembak dengan peluru-peluru kaliber berat," sebut Salah dalam pernyataannya kepada Reuters.

Banyak negara-negara sekutu Israel, termasuk Amerika Serikat (AS), menyerukan penyelidikan terhadap insiden tersebut.

Menanggapi seruan-seruan itu, militer Israel mengumumkan pihaknya telah meluncurkan penyelidikan yang lebih menyeluruh atas insiden tersebut untuk ditangani oleh "badan independen, profesional, dan ahli" yang akan membagikan hasil temuannya dalam beberapa hari ke depan.

Hagari dalam pernyataannya menyebut beberapa orang tewas akibat tembakan Israel setelah tentaranya melepaskan tembakan peringatan awal. Namun dia tidak tidak menyebut secara pasti jumlah mereka yang tewas tertembak tentara Israel.

"Setelah tembakan peringatan dilepaskan untuk membubarkan insiden desak-desakan dan setelah pasukan kami mulai mundur, beberapa penjarah mendekati pasukan kami dan memberikan ancaman langsung kepada mereka. Menurut pemeriksaan awal, tentara merespons terhadap beberapa individu," sebutnya.

(nvc/zap)

Posting Komentar

0 Komentar