Pilot Batik Air Tertidur karena Kelelahan, Ini 8 Bahaya Kerja Secara Berlebihan
Jakarta, Beritasatu.com – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis laporan tentang pilot dan kopilot maskapai penerbangan Batik Air yang tertidur selama 28 menit dalam penerbangan Kendari ke Jakarta.
ADVERTISEMENT
Aviation Updates Phillipines, mengatakan peristiwa itu menjadi sinyal penting untuk pengaturan jadwal penerbangan yang ideal dan tidak merugikan pilot dan kopilot di Indonesia.
"Insiden ini telah menimbulkan kekhawatiran mengenai risiko kelelahan pilot di sektor penerbangan Indonesia. Kelelahan dapat sangat menurunkan kinerja dan kemampuan pengambilan keputusan saat mengoperasikan pesawat," ujar Aviation Updates Phillipines.
Melakukan pekerjaan selama berjam-jam dan menghadapi stres kronis dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan. Hal tersebut dibuktikan oleh berbagai peristiwa yang terjadi sebagai dampak negatif dari terlalu banyak bekerja.
Jam kerja yang tidak ideal dapat berdampak negatif pada kesehatan dan mengganggu aktivitas lainnya. Berikut ini delapan bahaya kerja secara berlebihan yang dikutip dari Healthline, Selasa (12/3/2024).
1. Ketergantungan obat
Pekerjaan yang padat dapat membuat orang menginginkan energi lebih dan berpikir untuk menggunakan obat sebagai jalan pintasnya agar lebih bugar.
Tidak hanya itu, pekerja juga terkadang memilih mengonsumsi makanan cepat saji yang lebih sering, jarang olahraga, dan konsumsi alkohol sebagai penghilang stres.
2. Lupa makan dan minum
Terlalu banyak bekerja bisa menyebabkan orang lupa atau tidak punya waktu untuk makan dan minum dengan benar. Masalah ini berpotensi menyebabkan hipoglikemia dan dehidrasi.
3. Memengaruhi kualitas tidur
Stres di tempat kerja kemungkinan besar akan berdampak pada kualitas dan kuantitas tidur seorang karyawan.
Istirahat tidak hanya memengaruhi risiko penyakit dan kekebalan tubuh, tetapi juga mengganggu kemampuan belajar, nafsu makan, dan suasana hati.
4. Kelelahan
Menurut Psychology Today, ada beberapa tanda kelelahan yang jelas. Seseorang mungkin menunjukkan kelelahan fisik dan emosional, sinis, keterpisahan, tidak efektif, serta kurangnya pencapaian.
Para pekerja juga akan merasakan perasaan apatis, putus asa, pesimis, mudah marah, kehilangan nafsu makan, dan banyak lagi.
5. Stres dan depresi
Terlalu banyak bekerja telah dikaitkan dengan masalah kesehatan mental, seperti stres, depresi dan kecemasan. World Health Organization (WHO) sekarang menganggap depresi sebagai penyebab utama disabilitas.
Kesehatan mental juga memiliki dampak yang sangat besar terhadap ekonomi global, seperti depresi dan kecemasan yang kini menelan biaya US$ 1 triliun setiap tahun karena hilangnya produktivitas.
6. Meningkatkan risiko serangan jantung
Sebuah penelitian menunjukkan hubungan antara bekerja lebih lama dan masalah kesehatan yang merugikan. Beberapa di antaranya termasuk strok dan diabetes tipe 2 bagi mereka yang berada dalam kelompok status sosial ekonomi yang lebih rendah.
Harvard Medical School merangkum hasilnya, bahwa orang yang bekerja 55 jam atau lebih dalam seminggu meningkatkan risiko serangan jantung sebesar 13%.
7. Kematian akibat kerja berlebihan
Kematian akibat kerja berlebihan dapat menyebabkan penyakit jantung dan otak pada orang berusia 50-an, sementara orang berusia 30-an mengalami gangguan mental. Hal tersebut bahkan bisa membuat seseorang berakhir koma, atau kematian.
8. Mengganggu performa kerja
Kerja secara berlebihan juga tidak hanya berdampak pada kesehatan seseorang. Dengan bekerja terlalu keras juga bisa berdampak negatif pada kualitas kinerja seseorang.
Batik Air
Pilot Batik Air Tidur
Pilot Batik Air Tidur di Penerbangan
Bahaya Kerja Berlebihan
Bahaya Kerja Lembur
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
Komentar
Posting Komentar