Puluhan Hektare Sawah Terendam Banjir, Petani di Tuban Terancam Gagal Panen - BeritaSatu

 

Puluhan Hektare Sawah Terendam Banjir, Petani di Tuban Terancam Gagal Panen

Tuban, Beritasatu.com – Banjir bandang yang disebabkan oleh luapan Sungai Bengawan Solo merendam puluhan hektare sawah milik petani di empat kecamatan dan 18 desa di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Akibatnya, padi yang seharusnya dipanen dalam jangka waktu seminggu ke depan harus dipanen lebih awal.

ADVERTISEMENT

Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap hasil dan kualitas padi. Namun, tidak ada pilihan lain bagi para petani setempat untuk meminimalisasi kerugian. Lahan sawah milik petani yang terendam banjir di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Rengel, Soko, Plumpang, dan Widang.

Iksani, petani asal Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel, saat ditemui Beritasatu.com di sawahnya menyampaikan, dia harus memotong padi lantaran kebanjiran air hujan bercampur dengan air Bengawan Solo. Untuk saat ini yang bisa dipanen baru satu kotak lahan sawah. Padi yang seharusnya dipanen seminggu lagi kini harus dipanen lebih cepat.

"Padi yang dipanen sebagian sudah kuning dan sebagian masih hijau. Harusnya baru bisa dipanen seminggu lagi jadi untuk hasil kali ini menurun baik dari sisi bobot maupun kualitasnya," ucapnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban, Sudarmaji mengatakan sampai hari ini tim BPBD belum menerima laporan secara terperinci berapa hektare sawah yang terendam banjir. Saat ini petugas sedang melakukan pendataan di lapangan. Rata-rata yang terendam banjir di sini tanaman padi.

"Tadi saya lihat ada yang dipanen paksa di Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel. Jadi memang petani memperkirakan kalau ini tidak segera dipanen sekarang maka jangka waktu rendaman air ini padi akan membusuk. Oleh karena itu, teman-teman petani pada mengangkuti padinya dari sawah," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 18 desa dari empat kecamatan di Kabupaten Tuban terendam banjir luapan sungai Bengawan Solo. Jalan, rumah, hingga sawah digenangi air dengan ketinggian kurang lebih 50 cm hingga satu meter. Sontak, hal itu membuat aktivitas warga terganggu. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya