Viral Batik Air, Ternyata Pilot Tidur Saat Terbangkan Pesawat Hal Biasa, asalkan..
Jakarta, Beritasatu.com - Laporan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan pilot dan kopilot Batik Air tertidur selama 28 menit dalam penerbangan dari Kendari ke Jakarta. Namun, ternyata pilot atau kopilit tidur dalam penerbangan merupakan hal biasa.
"Pilot atau kopilot tidur di fase cruising itu hal biasa dilakukan, tetapi satu-satu harus bergiliran," kata pengamat penerbangan Gerry Soejatman dalam akun X (sebelumnya Twitter) pribadinya, dipantau Beritasatu.com, Minggu (10/3/2024).
Gerry yang juga pernah menjadi pilot mengatakan microsleep atau tidur dalam waktu singkat sangat berguna ketika sedang letih. Adapun yang menjadi masalah adalah jika keduanya ketiduran. "Tidur bergiliran itu wajar, karena capek, dia tidur, itu wajar. Yang jadi pertanyaannya, itu kaptennya (pilot) diam saja kalau dia juga capek/ngantuk?" kata dia.
Gerry mengatakan masalah ketiduran saat menerbangkan pesawat harus dilihat dari sejumlah faktor. Kopilot memberikan keterangan kurang istirahat karena membantu istrinya mengasuh bayi kembar yang baru berusia 1 bulan.
"Seharusnya ketika ini terjadi, pilot menilai apakah dia cukup atau tidak istirahatnya? Jika memang kurang istirahat, maka dia atau kopilotnya, atau dua-duanya minta diganti," kata Gerry.
Sebelumnya, KNKT menyebutkan Batik Air rute Kendari-Jakarta sempat melenceng arah pada 25 Januari 2024 karena pilot dan kopilot tertidur selama 28 menit. Pesawat Airbus A320 Batik Air dengan kode registrasi PK-LUV djadwalkan terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, menuju Bandara Halu Oleo, Kendari, dan kembali lagi. Dua pilot dan empat pramugari bertugas dalam penerbangan tersebut.
Dalam dokumen yang ditandatangani Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, pada akhir Februari 2024 itu terungkap bahwa pilot kurang istirahat. Pada saat persiapan penerbangan, kopilot memberitahu pilot bahwa dirinya juga tidak cukup istirahat. Dalam penerbangan ke Kendari, kopilot tidur sejenak di kokpit atas saran dari kapten pilot. “Pendaratan di Kendari berlangsung dengan lancar,” kata laporan itu.
Saat kembali ke Jakarta, kopilot bertugas sebagai pilot yang menerbangkan pesawat (pilot flying/PF), sementara kapten pilot bertugas sebagai pilot monitor (pilot monitoring/PM). Sekitar 30 menit setelah lepas landas, kapten pilot meminta izin kepada kopilot untuk beristirahat sejenak.
Pemandu lalu lintas udara tidak mendapatkan respons dari pilot, dan pada saat itu kapten pilot menyadari bahwa pesawat tidak berada pada jalur yang benar dan menemukan kopilot tertidur. Meski demikian, pesawat berhasil kembali ke jalur penerbangan dan mendarat dengan selamat.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
Komentar
Posting Komentar