Viral Proyek Vila di Bali Lenyapkan Aliran Sungai
-
Pembangunan vila di Bali menjadi perbincangan hangat di media sosial. Pasalnya ada aliran sungai yang dihilangkan dalam prosesnya.
Sebuah proyek vila di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, 'melenyapkan' jalur sungai yang berada di dekat proyek tersebut. Aliran sungai yang kering tersebut ditutup menggunakan beton.
Satpol PP Kabupaten Badung akhirnya menghentikan proyek tersebut, Jumat (8/3/2024). Para penanggung jawab dan pemilik proyek akan dipanggil untuk melakukan klarifikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah (ditutup). Lokasinya di wilayah Banjar Wijaya Kusuma. Dari pihak desa, Trantib kecamatan sudah datang lokasi, langsung ditutup," kata Kepala Satpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara.
Sungai kering di Desa Ungasan itu memiliki panjang sekitar 400 meter. Proyek tersebut tampak hendak mengecor seluruh sungai kering menggunakan beton. Namun, belum rampung sepenuhnya.
Menurut Agung, pekerjaan itu berjalan tanpa koordinasi dengan pihak terkait. Dia menegaskan akan memanggil penanggung jawab proyek paling lambat setelah Hari Raya Kuningan.
Penampakan sungai kering yang sudah ditutup beton di Ungasan itu viral di media sosial, sejak Jumat sore. Dalam video yang dilihat detikBali, masih ada beberapa meter yang akan dicor.
Pemerintah mengecek
Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida akan mengecek tipe sungai yang ditutup beton di dekat proyek vila di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) BWS Bali-Penida Made Denny Satya Wijaya mengaku belum mengecek secara detail terkait jalur air yang dilenyapkan oleh beton itu.
"Belum dicek secara detail, baru informasi. Tapi nanti secara resminya supaya nanti dihadiri oleh pihak yang mengerjakan itu nanti setelah hari raya baru dicek sama teman-teman," kata Denny kepada detikBali, Sabtu (29/3/2024).
Denny menerangkan ada beberapa tipe-tipe sungai yang mirip dengan saluran pembuangan. Oleh sebab itu, ia menuturkan akan melibatkan camat dan desa setempat untuk mengidentifikasi terlebih dahulu.
"Itu dulu dicek, apakah sungai, apakah sebatas saluran pembuangan. Kan berbeda fungsinya," ujar Denny.
"Tipe-tipe sungai kan ada beberapa, ada sungai yang memang mengalir setiap tahun, ada yang (mengalir) di saat hujan, ada juga yang memang kering sama sekali tidak ada aliran di sana," jelasnya.
Baca artikel selengkapnya di detikBali
Simak Video "Destinasi Wisata Puri Ubud di Bali yang Cantik dan Estetik "
[Gambas:Video 20detik]
(msl/msl)
Komentar
Posting Komentar