Biden Sebut Iran Akan Serang Israel Lebih Cepat dari Perkiraan - CNN Indonesia

 

Biden Sebut Iran Akan Serang Israel Lebih Cepat dari Perkiraan

Sabtu, 13 Apr 2024 13:40 WIB

Presiden AS Joe Biden mengatakan Iran bisa menyerang Israel lebih cepat dari perkiraan. (AFP/DEBBIE HILL)

Jakarta, CNN Indonesia 

--

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memprediksi serangan Iran ke Israel akan terjadi dalam waktu dekat. Biden pada Jumat (12/4) menyebut serangan itu akan terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan.

Biden hanya memberikan peringatan keras kepada Iran agar tidak gegabah melakukan serangan ke Israel. Ia juga menekankan komitmen negaranya terhadap keamanan Israel sebagai sekutu.

Sebab Iran kemungkinan menargetkan aset-aset Israel atau AS sebagai balasan atas serangan Israel pada pekan lalu di Damaskus. Apalagi, serangan yang dilakukan Israel itu telah menewaskan komandan tinggi Iran.

"Kami tetap akan membela Israel," kata Biden dilansir dari CNN, Sabtu (13/4).

Biden pun telah berbicara dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, tentang ancaman serangan Iran melalui panggilan telepon pekan lalu.

"Kami akan mendukung Israel, kami akan membantu membela Israel dan Iran tidak akan berhasil," imbuhnya.

Biden juga disebut sangat waspada terhadap potensi ledakan serangan ke Israel. Sebab rencana serangan itu diperkirakan akan menjadi periode yang sangat bergejolak dan tidak dapat diprediksi di Timur Tengah.

Selain itu, permukaan konflik antara Iran dan Israel akan menandai eskalasi serius di kawasan ini tersebut. Serangan semacam itu dapat menyebabkan agresi Israel di Palestina meluas menjadi konflik regional yang lebih luas--sesuatu yang sudah lama dihindari oleh Biden.

Di sisi lain, AS juga telah mengamati Iran yang memindahkan aset-aset militer mereka ke dalam negeri, termasuk drone dan rudal jelajah, yang menandakan bahwa Iran sedang bersiap untuk menyerang sasaran Israel dari dalam wilayahnya sendiri.

Satu dari dua orang yang mengetahui informasi intelijen AS mengatakan negeri paman sam telah mengamati Iran menyiapkan sebanyak 100 rudal jelajah.

AS dan beberapa negara lain, termasuk Inggris dan Prancis pun telah mengeluarkan instruksi atau pedoman perjalanan baru bagi pegawai pemerintah di Israel menyusul ancaman Iran yang semakin meningkat.

Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby memastikan mereka akan mencermati pola potensi serangan ini. Namun ia menolak memberikan informasi mengenai perkiraan waktu terjadinya ancaman tersebut.

"Kami mengamati hal ini dengan sangat, sangat cermat," kata Kirby.

Bertalian dengan potensi serangan itu, pasukan Angkatan Laut AS di Laut Merah telah memblokir rudal jarak jauh yang diluncurkan dari Houthi di Yaman menuju Israel. Pasukan AS di Irak dan Suriah juga berpotensi akan memblokade drone dan roket yang menargetkan serangan ke Israel utara.

Departemen Pertahanan AS juga memindahkan persenjataan tambahan ke kawasan Timur Tengah untuk meningkatkan upaya pencegahan regional dan meningkatkan perlindungan kekuatan bagi pasukan AS.

AS tidak mengantisipasi bahwa Iran atau proksinya akan menyerang pasukan AS sebagai bagian dari pembalasannya, namun AS memindahkan aset miiternya untuk berjaga-jaga.

"Akan tidak bijaksana jika kita tidak melihat kondisi kita sendiri di kawasan ini untuk memastikan bahwa kita sudah mempersiapkan diri dengan baik," kata Kirby.

Iran waspadai eskalasi dramatis

Salah seorang sumber mengatakan Iran juga mewaspadai eskalasi pertempuran yang kemungkinan akan dramatis. Iran dan kelompok milisi proksinya disebut tidak siap untuk menyerang pasukan AS atau aset lainnya di kawasan tersebut.

Sumber tersebut mengatakan kepada CNN bahwa intelijen AS menilai Iran telah mendesak beberapa kelompok milisi proksinya untuk secara bersamaan melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel, menggunakan drone dan rudal, dan mereka dapat menyerang secepatnya pada minggu ini.

"Ancamannya sangat jelas dan bisa dipercaya," kata salah satu sumber.

"Mereka telah menyiapkan senjata untuk melakukan serangan sekarang. Tinggal menunggu waktu yang tepat," imbuhnya.

Tekanan diplomatik

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah berbicara dengan para menteri luar negeri Turki, Tiongkok dan Arab Saudi untuk membantu menekan Iran agar tidak meningkatkan konflik di Timur Tengah.

Miller mengatakan AS juga telah berhubungan dengan sekutu dan mitra Eropa selama beberapa hari terakhir untuk menyampaikan pesan serupa mengenai Iran.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock dan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron keduanya telah berbicara dengan menteri luar negeri Iran dalam beberapa hari terakhir.

Blinken lantas menjelaskan kepada setiap negara yang memiliki hubungan dengan Iran bahwa mereka berkepentingan untuk menggunakan hubungan tersebut untuk mengirim pesan kepada Iran bahwa mereka tidak boleh meningkatkan konflik ini.

(khr/sur)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya