Junta Militer Myanmar Kian Tersudut, Ditekan Thailand untuk Bebaskan Aung San Suu Kyi - Kompas

 

Junta Militer Myanmar Kian Tersudut, Ditekan Thailand untuk Bebaskan Aung San Suu Kyi

Kompas dunia | 19 April 2024, 14:40 WIB

Kompas dunia | 19 April 2024, 14:40 WIB

BANGKOK, KOMPAS.TV - Pemerintahan junta militer Myanmar kian tersudut setelah ditekan Thailand untuk membebaskan Aung San Suu Kyi.

Kementerian Luar Negeri Thailand menyerukan agar Aung San Suu Kyi segera dibebaskan, Rabu (17/4/2024).

Pernyataan Kemlu Thailand ini menyambut eks pemimpin de facto Myanmar itu yang dipindahkan ke tahanan rumah.

Baca Juga: Pangkalan Udara Militer Iran Diklaim Sasaran Serangan Israel, Ini Alasan Gunakan Drone Bukan Rudal

Peraih Nobel Perdamaian itu dipindahkan dari penjara Naypyidaw di bawah kemanan ketat, Selasa (16/4/2024).

Selain Aung San Suu Kyi, mantan Presiden Myanmar Win Myint juga dipindahkan ke tahanan rumah di wilayah Bago.

“Pemerintah Thailand menyerukan langkah positif selanjutnya pada arah ini untuk menuju pembebasan penuh mereka demi memajukan implementasi konsensus lima poin ASEAN,” tutur Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara dikutip dari Radio Free Asia.

Junta militer Myanmar sebelumnya telah menolak lima poin konsensus, yang disepakati oleh 10 anggota ASEAN pada April 2021, setelah kudeta yang mereka lakukan.

Pada konsensus tersebut termasuk seruan gencatan senjata dan dialog antara semua pihak di Myanmar.

Parnpree telah mengunjungi perbatasan Myanmar pada 12 April, atau hanya beberapa hari setelah tentara Myanmar dikalahkan oleh pasukan anti-junta di Kota Perbatasan Myawaddy.

Pengambilalihan wilayah tersebut dengan pasukan anti-junta membuat ribuan orang menuju perbatasan.

Baca Juga: Serangan Israel ke Iran Tak Berdampak Kerusakan, Banyak yang Tak Sadar Peristiwa Penting Terjadi

Hal itu membuat pasukan bersenjata Thailand mengirimkan prajuritnya bersama brigade Persahabatan Myanmar-Thailand, yang meregulasi kedua warga dan barang-barang, serta menghubungkan Myawaddy dengan Kota Thailand, Mae Sot.

Parnpree juga mendesak junta militer Myanmar untuk menahan diri dari kekerasan lebih lanjut di wilayah tersebut.

Ia mengatakan banyak orang yang melarikan diri dari perang di Myanmar akan diizinkan masuk ke Thailand, atas dasar kemanusiaan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Radio Free Asia


Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya