Mobil Patroli dan Mapolda Lampung Diserang OTK, Ken Setiawan Ingatkan Sel Teroris Masih Hidup - BeritaSatu

 

Mobil Patroli dan Mapolda Lampung Diserang OTK, Ken Setiawan Ingatkan Sel Teroris Masih Hidup

Minggu, 7 April 2024 | 11:42 WIB
Muhammad Fakhruddin / DIN

Ilustrasi terorisme. (ist)

Jakarta, Beritasatu.com - Mobil patroli dan Markas Polda (Mapolda) Lampung ditembak oleh orang tak dikenal (OTK) pada Sabtu (6/4/2024) pukul 04.06 WIB.

Aksi penembakan tersebut terjadi dalam dua kali serangan. Satu serangan terekam oleh kamera pengawas CCTV.

Tepat di depan gerbang Polda Lampung telah terjadi penembakan secara berulang ke arah gerbang Mapolda Lampung oleh orang tak dikenal. Kejadian tersebut disaksikan langsung oleh tiga anggota polisi yang sedang melaksanakan tugas piket.

Ketiga anggota polisi yang melihat kejadian atas nama Bripka Himawan (tugas piket pelayanan masyarakat), Bripka Bernat (piket Brimob), dan Briptu Putu Feri (piket Provos).

Lebih detil, aksi penembakan dilakukan pelaku dengan mengendarai mobil putih merek Toyota VRZ.

Kronologi penembakan bermula ketika Toyota VRZ putih membuntuti mobil patroli polisi dari depan rumah makan nasi kapau Indah yang terletak dekat putaran balik di Jalan Ryacudu.

Pelaku yang dicurigai lebih dari satu orang tersebut secara mengejutkan melakukan posisi memalang kendaraan patroli polisi, lalu dengan cepat seorang pelaku keluar dari pintu depan sebelah kiri sambil menodongkan pistol.

Petugas polisi dengan sigap merespons ancaman itu dengan cara menginjak pegal gas mobil lalu menyalip mobil pelaku untuk menghindar.

Baca Juga: 4 Tersangka Penyerangan Gedung Konser di Moskwa Didakwa Terorisme
Di saat itu pelaku langsung melepaskan empat kali tembakan ke arah petugas polisi yang hendak menyelamatkan diri ke Mako Polda Lampung.

Karena jarak serangan pertama tidak begitu jauh dari Polda Lampung, serangan itu disadari oleh petugas piket jaga dan piket Provos.

Tak lama mobil para pelaku juga tiba di depan gerbang Polda. Sambil melintas, kaca kiri depan mobil dibuka dan serangan kedua terjadi dengan jumlah tembakan sebanyak tiga sampai empat kali ke gerbang Mako dilakukan oleh pelaku yang duduk di kursi penumpang bagian depan.

Terlihat di dalam video rekaman CCTV, petugas juga membalas serangan pelaku dengan melepaskan tembakan, kemudian pelaku langsung melarikan diri ke arah Sukarame, Bandar Lampung.

Pendiri Negara Islam Indoneeia (NII) Crisis Center Ken Setiawan mengingatkan bahwa dulu pernah terjadi aksi teroris melakukan bom bunuh diri di markas Polresta Solo sehari jelang perayaan Idulfitri pada 2016.

Pada 2019, tragedi bom bunuh diri kembali terjadi menjelang Lebaran. Bom bunuh diri itu meledak di depan pos pengamanan (pospam) Tugu Kartasura di Jalan Ahmad Yani, Sukoharjo.

Menurut Ken, isu terorisme lagi marak, apalagi kemarin kejadian aksi teroris penembakan di Rusia yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan memang kadang kala kejadian di luar negeri ini menjadi role model pelaku-pelaku teror yang ada di Indonesia yang bisa menjadikannya sebagai contoh dalam beraksi.

Sel-sel teroris diyakini Ken masih ada dan masih hidup, walaupun sebagian dalam pantauan aparat, tetapi yang lebih dikhawatirkan adalah gerakan teror lone wolf.

"Diharapkan aparat dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi terorisme menjelang dan pada saat perayaan hari raya Idulfitri," ujar Ken.

Simak berita dan artikel lainnya di
Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Bagikan

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya