Nah, Bos FBI Waswas Serangan Teror Rusia yang Tewaskan 144 Orang Terjadi di AS
WASHINGTON, iNews.id - Biro Penyelidikan Federal (FBI) mengkhawatirkan serangan di Crocus City Hall, Moskow, Rusia, pada 22 Maret lalu yang menewaskan 144 orang terjadi di Amerika Serikat (AS). Ancaman keamanan terhadap AS meningkat sejak itu.
Direktur FBI Christopher Wray mengatakan kepada anggota panel DPR AS, Kamis (11/4/2024), ancaman terhadap gangguan keamanan publik dan keamanan nasional meningkat secara bersamaan di masa kepemimpinannya.
Baca Juga
“Mengingat kembali karier saya di bidang penegakan hukum, saya akan sulit sekali memikirkan masa di mana ancaman terhadap keselamatan publik dan keamanan nasional meningkat secara bersamaan. Tetapi itulah yang terjadi saat saya duduk di sini, hari ini,” kata Wray, kepada parlemen, dikutip dari Reuters.
Para pejabat AS mengkhawatirkan potensi serangan dilakukan oleh individu maupun kelompok-kelompok kecil dampak dari perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Kekhawatiran itu semakin meningkat setelah serangan di acara konser musik di Rusia.
Baca Juga
Serangan tersebut merupakan yang paling mematikan di Rusia sejak 20 tahun terakhir. ISIS-K, kelompok afiliasi ISIS yang beroperasi di Afghanistan dan sekitarnya, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Meski demikian Rusia masih meragukan klaim tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui serangan dilakukan kelompok radikal Islam, namun mencurigai Ukraina di balik aktor intelektualnya.
Baca Juga
"Potensi serangan terkoordinasi di sini, di tanah air, mirip dengan serangan ISIS-K yang kita lihat di Russia Concert Hall beberapa pekan lalu,” kata Wray.
Dia juga berencana menekan anggota Kongres agar memperpanjang program pengawasan, sebagian besar ditujukan kepada umat Islam, yang akan berakhir bulan ini. Program itu, kata dia, menjadi alat yang sangat diperlukan untuk melawan musuh AS.
Baca Juga
Pengajuan terhadap perombakan terhadap program tersebut ditolak oleh DPR AS di tengah kekhawatiran dari bipartisan bahwa program tersebut tidak cukup membatasi kewenangan pengawasan pemerintah.
“Ini penting dalam mengamankan negara kita, dan kita sedang berada dalam masa krisis,” kata Wray.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
Komentar
Posting Komentar