Putin Ikut 'Girang' Iran Tembak Rudal ke Israel: Hukum Agresor - CNN Indonesia

 Putin Ikut 'Girang' Iran Tembak Rudal ke Israel: Hukum Agresor

Rabu, 17 Apr 2024 20:49 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin puji serangan balasan Iran ke Israel. Foto: AFP/SERGEI SAVOSTYANOV Jakarta, CNN Indonesia

--

Presiden RusiaVladimir Putinmemuji serangan balasan Iranke Israelyang berlangsung pada Sabtu (13/4) lalu.

Pujian Putin terlontar saat berbicara via telepon dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Selasa (16/4).

"Presiden Rusia Vladimir Putin mengapresiasi respons Iran terhadap serangan Zionis ke gedung konsulat di Damaskus [Suriah]," demikian laporan media pemerintah Iran,IRNA.

Putin, dalam laporan itu, juga menggambarkan tindakan tersebut sebagai langkah terbaik "untuk menghukum agresor dan menunjukkan kebijaksanaan dan rasionalitas pemimpin Iran."

Lebih lanjut, dia menyebut Iran adalah salah satu pilar utama stabilitas dan keamanan di kawasan Timur Tengah.

Tak hanya itu, Putin juga mengkritik negara Barat dan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

Putin menekankan operasi Iran melawan negara Zionis terjadi karena tak ada tindakan tegas Dewan Keamanan PBB terhadap Israel.

Presiden Rusia itu juga menyebut perilaku Amerika Serikat dan beberapa negara Barat memicu eskalasi regional.

Raisi dalam kesempatan tersebut mengapresiasi sikap Rusia yang memandang pertahanan diri Iran sebagai tindakan sah.

Serangan pasukan Israel ke konsulat jenderal Iran di Damaskus, lanjut dia, melanggar hukum internasional termasuk Konvensi Wina.

"Itu ancaman serius terhadap perdamaian dunia," ungkap Raisi.

Dia juga mengatakan serangan balik Iran sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB sebagai tindakan pertahanan diri.

Raisi lantas menekankan setiap tindakan lebih lanjut yang bertentangan dengan kepentingan Iran akan direspons lebih kuat dan dalam skala yang lebih besar.

Iran melancarkan serangan langsung ke Israel pada Sabtu malam. Mereka disebut meluncurkan ratusan drone dan rudal.

Israel sementara itu, mengklaim berhasil menghalau rudal Iran.

Hingga kini, pemerintahan Benjamin Netanyahu belum memutuskan waktu pasti serangan balasan ke Iran.

Namun, Israel disebut telah memutuskan rencana balasan. Sejumlah pihak berspekulasi rencana Tel Aviv mencakup serangan ke fasilitas nuklir atau rudal balistik, membunuh individu tertentu atau menghukum pejabat militer Iran di luar negeri, atau gabungan dari semuanya. (isa/dna/bac)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya