Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Ular Piton Nyaris Mangsa Bocah 6 Tahun di Lutim, Badan Terlilit Hampir Remuk Makanan di Perut Keluar - Halaman all - Tribun-timur

 

Ular Piton Nyaris Mangsa Bocah 6 Tahun di Lutim, Badan Terlilit Hampir Remuk Makanan di Perut Keluar - Halaman all - Tribun-timur

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU TIMUR - Nyaris saja seorang bocah berusia 6 tahun di Luwu Timur, Sulawesi Selatan dimangsa seekor ular piton.

Ular piton sepanjang 4 meter ini sudah menggigit bagian betis bocah tersebut.

Bahkan lilitannya sudah mencapai bagian perut korbannya yang menyebabkan si bocah muntah mengeluarkan makanan.

Kejadian nahas ini menimpah Ijas Murtasa Ahmad, bocah 6 tahun asal Luwu Timur pada, Sabtu (13/4/2024).

Awalnya, Ijas warga Dusun Balo-balo, Desa Balo-balo Kecamatan WotuLuwu Timur itu bermain di sekitar saluran air dekat rumahnya.

Menurut keterangan pihak kepolisian, Ijas sedang duduk di tepian saluran air.

Sementara kakinya direndam di saluran air.

Rupanya, Ijas tak menyadari pada genangan air di saluran tersebut sedang bersembunyi seekor ular piton berukuran 4 meter.

Saat itulah, ular piton dengan  menyerang dengan menggigit betis kanan korban.

Bukan hanya digigit, ular tersebut juga melilit korban sampai ke bagian perut.

Saat dililit, korban masih bisa berteriak dan minta tolong.

Baca juga: VIDEO: Ngeri, Ular Piton Masuk Rumah Warga di Allu Ujung Loe Bulukumba

Baca juga: VIRAL Warga Botteng Digigit Ular King Kobra, Masih Kritis di RS Tenggarong

Teriakan korban didengar oleh pamannya bernama Musriadi (36), yang merupakan sekdes Mabonta, Burau.

"Paman korban langsung menolong korban dengan menangkap ular piton dan melepas lilitan ular pada korban," ucap Kasi Humas Polres Luwu Timur, Bripka Muh Taufik.

Lilitan ular terlepas setelah bagian kepala ular piton dipukul menggunakan benda keras.

Pada pukul 08.00 Wita, korban dilarikan ke Puskesmas Wotu untuk mendapat perawatan.

Kondisi korban pasca serangan ular dalam keadaan sadarkan diri.

Setelah mendapat perawatan dari Puskesnas Wotu, korban diperbolehkan pulang ke rumahnya.

Warga di lokasi, Abd Aziz menceritakan korban sempat muntah saat masih dililit ular tersebut.

"Dililit kencang dari kaki sampai perut, sampai makanan dalam perut keluar karena lilitan ular," kata Azizi.

Adapun rumah korban dekat dengan areal perkebunan sawit. Di sekitar rumah korban juga tumbuh semak-semak.

Menurut polisi, anak digigit ular karena kurangnya perhatian masyarakat untuk pembersihan di sekitar rumah.

"Perlu dilakukan penyuluhan terkait  pembersihan lahan sekitar rumah untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa terulang," ujarnya.

Sulsel Darurat Ular Piton

Air yang memasuki pemukiman warga tidak hanya membawa lumpur dan sampah. Air juga membawa ular piton (malayopython reticulatus). Di beberapa tempat di Makassar, Maros, dan Pangkep,

Otoritas terkait di Pangkep dan Makassar mengumumkan darurat piton pascabanjir dan genangan air di penghujung Desember 2022.

Seekor ular piton sepanjang delapan meter merangsek ke rumah warga di Jl Baji Minasa, Makassar, Minggu (25/12/2022). Kehadiran ular piton itu menghebohkan warga belakang SMAN 14 Makassar.

Otoritas kedaruratan publik Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) minat warga waspada, membersihkan sampah sekitar rumah, dan pemukiman. Sebab, ancaman ular sering terjadi saat musim hujan.

Seperti terjadi di Pangkajene, warga dan otoritas kedaruratan publik menangkap dua ekor ular piton, sepanjang Sabtu (24/12) malam dan Minggu (25/12) pagi, bersamaan surutnya banjir.
Siaga Piton

Kemunculan ular piton di masa banjir memang bukan kejadian baru. Tapi jumlah ular yang muncul dan tempat penemuannya semakin banyak dan beragam.

“Kami imbau agar warga tetap berhati-hati mengingat musim hujan. Rawan dengan kemunculan ular,” ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar, Hasanuddin,

Di Makassar, ular piton bercokol di plafon rumah warga. Sedangkan di Pangkep, piton berukuran tak lazim itu gentayangan di jalan raya.

Ular berukuran besar ditemukan melata di atas plafon dan membuat pemilik panik dan ketakutan. Warga lalu melapor ke petugas rescue Pemadam Kebakaran Kota Makassar.

Pemilik rumah, Andi Fachrul mengatakan, melihat ular piton tersebut di plafon saat bersih-bersih genangan air di teras rumah.

“Saya lagi bersih-bersih, tiba mendengar suara ribut di plafon. Kebetulan ada lubang di plafon dan melihat badan ular tersebut,” kata A Fachrul.

Damkar Pangkep mengingatkan warga agar berhati-hati saat membersihkan rumah dan sekitar pascabanjir. Sebab, ular-ular itu bisa saja bersembunyi di kolong lemari, bahkan dalam lemari.

Tiga ekor reptil melatah pembelit ditemukan warga di perkampungan bantaran Sungai Pangkajene, Pangkep, Sabtu (24/12/2022).

Ular pertama, sepanjang 4,3 meter ditemukan warga di Jl Cumi-Cumi, Kelurahan Jagong, Pangkajene, sekitar pukul 18.20 Wita.

Ular kedua, panjang 5 meter ditangkap warga Desa Talapassa, Bori Appaka, Bungoro Pangkep.

Sedangkan ular ketiga, ditemukan dan dibunuh warga sekitar pusat rekreasi air Waterboom Mattampa, Bungoro, 2.2 km utara Pangkajene.

“Ular yang di Jagong, kita bawa ke kantor. Ular kedua ditangkap tapi tak dilaporkan ke kami,” kata Kepala Pemadam Kebakaran dan Satpol PP Pangkep Idris Sira, kepada Tribun, Minggu (25/12/2022) pagi.

Ular piton ini diduga hanyut terbawa air banjir dari hulu Sungai Pangkajene, wilayah Balocci dan Tondong Tallasa.

Dugaan ini dikonfirmasikan saksi mata, Serka (purn) TNI Syamsul, warga Jagong. Karena panik, pemilik rumah lalu menelpon emergency call damkar kabupaten.

Ular berlurik kembang kuning hitam ini pun diamankan setidaknya enam personel damkar, dan warga.

“Ada polisi dari Balocci yang datang ke kantor minta untuk dikuliti,” ujar Idris.

Warga Pangkep dan sekitarnya mengenal ular piton dengan sebutan ular sanca atau ular sawah.
Habitat reptil ini di tegalan, hutan perdu, dan tempat lembab di bantaran sungai.

Jika habitatnya terusik, ular rerata sepanjang 3 hingga 6 meter masuk ke pemukiman dan mangsa ternak warga.

Dugaan otoritas kedaruratan sipil level kabupaten ini, menyusul penemuan reptil serupa, saban puncak musim hujan, Desember hingga Februari.

“Tahun lalu, kita temukan beberapa juga di dekat sungai,” ujarnya.

Sebelum pandemi, usai banjir bandang Jumat 3 Februari 2017 lalu, warga Cambatoa, Pabundukang, Pangkajene, menemukan piton sepanjang 8 meter.

Cambatoa adalah kampung tua di bantaran timur Sungai Pangkajene. Kampung ini berjarak, 1,7 km dari ibu kota kabupaten.

Tim Animal Rescue Dinas Damkar Gowa juga disibukkan dengan penjinakan ular piton.

Ular pembelit itu dievakuasi petugas di sebuah semak-semak di Desa Taeng Kecamatan Pallangga, Gowa, Sulsel. Tim rescue Damkar Gowa tampak berusaha mengamankan ular tersebut.

Mereka menggunakan sarung tangan dan pelindung. Saat proses evakuasi, petugas berhati-hati menangkap ular yang bersembunyi di semak-semak dalam lubang.

Bahkan, petugas harus menggunakan cangkul untuk menggali beberapa lubang di dalam tanah karena ular piton ini dengan liar masuk ke dalam untuk bersembunyi.

Petugas butuh dua puluh menit untuk menangkap ular tersebut.

Kabid Penanggulangan Kebakaran Damkar Gowa, Syamsul Bahri mengatakan kejadian tersebut diketahui setelah menerima laporan dari warga setempat.

“Setelah menerima laporan warga kami mengerahkan satu regu tim animal rescue Damkar Gowa,” ujarnya, Jumat (14/10/22)

Menurutnya, ular piton ini kerap membuat takut dan meresahkan warga. Apalagi, ular piton itu berada di dekat pemukiman warga.

“Diperkirakan panjang ular piton sekitar 4 meter. Ia meresahkan masyarakat. Kita evakuasi ular itu di sekitar pemukiman warga,” kata Syamsul.

Usai ditangkap, ular piton ini langsung dibawa ke Mako Damkar Gowa yang terletak di Jl Tamarunang, Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

Warga Mamuju Digigit King Kobra

Warga Botteng, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Kasman (32), kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit setelah mengalami serangan ular king kobra ketika sedang tertidur di dalam kamar.

Insiden tersebut terjadi di Desa Suka Bumi Simpan Merai, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Kamis (11/1/2024) dini hari.

Kasman, yang digigit ular king kobra di kaki kanannya, segera kehilangan kesadaran dan dilarikan ke RS Tenggarong untuk mendapatkan perawatan medis.

Renah, pihak keluarga, menyampaikan bahwa Kasman saat ini masih belum pulih kesadarannya.

Baca juga: Warga Botteng Digigit Ular King Kobra, Masih Kritis di RS Tenggarong Sulbar

Kejadian terjadi sekitar pukul 02:00 WITA ketika Kasman sedang tidur di kamar, tiba-tiba ular king kobra menggigitnya sebanyak tiga kali.

Meskipun berhasil membunuh ular tersebut setelah terbangun, Kasman langsung kehilangan kesadaran.

Renah menjelaskan bahwa Kasman kemudian dibawa ke Rumah Sakit Kota Bangun sekitar pukul 03:00 WITA, namun obat serum anti bisa di sana sudah habis. Oleh karena itu, Kasman akhirnya dilarikan ke RS Tenggarong pada pukul 06:00 WITA.

Ketika hendak dibawa ke RS Tenggarong, lidah Kasman tiba-tiba terlihat aneh dengan terlipat masuk ke dalam mulutnya. Tak lama setelah itu, Kasman kehilangan kesadaran.

"Awalnya dikira tidak apa-apa karena dia sempat berhasil membunuh ular," tambah Renah.

Hingga saat ini, Kasman masih terus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Renah mengungkapkan bahwa dokter menyarankan agar dilakukan operasi.

Lalu, bagaimana cara menangani gigitan ular secara pertama kali?

Tips Pertolongan Pertama Gigitan Ular:

Tetap tenang dan hindari gerakan berlebihan.

Ingatlah ciri-ciri ular yang menggigit, seperti bentuk, warna, dan ukurannya.

Jangan mencoba mengisap bisa ular dari area yang digigit.

Jangan mengoleskan bahan apa pun pada area gigitan, termasuk es atau bahan kimia.

Pastikan area yang digigit tidak bergerak untuk mencegah penyebaran bisa ke bagian tubuh lain.

Tutup bagian yang digigit dengan perban bersih dan kering, lalu lilitkan erat untuk menghentikan penyebaran bisa.

Longgarkan pakaian jika memungkinkan.

Jangan tinggalkan korban sendirian, dan segera bawa ke fasilitas medis terdekat.

Selain itu, sebagai langkah pencegahan, perlu diketahui cara menghindari risiko digigit ular:

Jangan mengganggu atau mendekati ular.

Kenakan pakaian yang melindungi tubuh, terutama saat berada di daerah yang mungkin menjadi habitat ular.

Perhatikan tanda peringatan di sekitar tempat Anda berada terkait adanya ular.

Hindari memasukkan tangan ke dalam lubang atau celah batu tanpa pengaman.

Pilih lokasi perkemahan yang aman dari kemungkinan sarang ular.

Jika digigit ular, segera cari pertolongan medis profesional untuk pengobatan yang tepat, termasuk pemberian serum antibisa ular.(*)

Posting Komentar

0 Komentar