Viral Pemuda di Demak Rusak Jembatan Agar Truk Pengangkut Sound System Bisa Melintas
Selasa, 9 April 2024 | 03:41 WIB
Jamaah / DIN
Viral sekelompok pemuda di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, ramai-ramai merusak pembatas jembatan hanya demi dapat dilewati truk muatan sound system yang direncanakan untuk meramaikan takbir keliling, Senin, 9 April 2024. (Tangkapan Layar/Istimewa)
Demak, Beritasatu.com - Viral sekelompok pemuda di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, ramai-ramai merusak pembatas jembatan hanya demi dapat dilewati truk muatan sound system yang direncanakan untuk meramaikan takbir keliling. Tak dapat merayakan kemeriahan takbir keliling dengan sound system besar, kini para pemuda beserta truk terpaksa dikandangkan di Polres Demak.
Dalam video yang beredar di jejaring media sosial memperlihatkan aksi pengrusakan jembatan di Desa Babat, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak. Terlihat para sekelompok pemuda yang diketahui warga setempat berkerumun dan melakukan pengrusakan pembatas jembatan dengan panjang 30 meter dan lebar 2,5 meter.
Bukan tanpa alasan, pengrusakan tersebut dengan maksud agar jembatan penghubung antardesa bahkan kecamatan tersebut dapat dilalui truk sound system yang direncanakan untuk takbir keliling dapat melintas jembatan milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
Oleh aksinya tersebut, kini para pemuda desa setempat beserta seperangkat truk sound system yang didatangkan dari Jawa Timur terancam merayakan malam takbiran di Mapolres Demak untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
"Itu digunakan untuk melewati truk yang bermuatan lebih over dimensi terkait dengan sound system rencana akan digunakan untuk takbir keliling," kata Kasat Reskrim Polres Demak AKP Winardi, Senin (8/4/2024).
Dari lokasi tersebut, petugas langsung menangkap sebanyak delapan orang warga yang diduga melakukan pengrusakan serta seorang kepala desa setempat yang diduga memberikan ijin pengrusakan tersebut.
"Pada saat kejadian tadi mereka meminta ijin kepada kades untuk melakukan pengrusakan dengan cara mengrusak jembatan. Kami dari pihak Polres Demak telah menangkap sembilan orang," jelasnya.
Eko Yatno, salah seorang sopir truk mengaku dirinya hanya bertugas mengantar sound system yang disewa dengan harga Rp 16 juta hingga Rp 20 juta.Eko beserta rekan-rekannya dari Surabaya dan Malang mengaku tidak ikut campur terkait pengrusakan yang dilakukan warga untuk akses truk.
"Untuk disewa buat besok sebenarnya untuk besok buat takbiran, takbir keliling. Itu ada delapan sub, delapan unit subover. Saya kan kurang tahu, penyewa mendatangkan sound system gitu saja," paparnya.
Selain mengamankan sembilan orang termasuk kepala desa, petugas juga mengamankan tiga unit truk dan mobil pikap muatan sound system. Hingga saat ini, kesembilan orang terduga pelaku tersebut masih dalam pemeriksaan lebih lanjut Satreskrim Polres Demak.
Simak berita dan artikel lainnya di
Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
Bagikan
Komentar
Posting Komentar