Menlu AS Blinken ke Gaza 'Disambut' Tembakan Tank
--
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken "disambut" suara tembakan tank saat berkunjung ke Jalur Gaza, Palestina, untuk mengecek pengiriman bantuan, Rabu (1/5).
Ini merupakan kunjungan pertama Blinken secara dekat ke Gaza sejak Israel melancarkan agresi ke daerah kantong tersebut awal Oktober lalu.
Blinken melakukan pengecekan di sebuah kompleks di perbatasan Kerem Shalom, lokasi truk-truk bantuan ditahan untuk diinspeksi, sebuah proses yang dikeluhkan kelompok-kelompok bantuan karena menjadi hambatan besar masuknya bantuan ke Gaza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkarung-karung buncis kalengan, nasi, kentang, dan tisu toilet, yang beberapa di antaranya berlogo World Central Kitchen (WCK) terlihat menumpuk di palet, menunggu untuk memasuki Gaza.
Reuters melaporkan para tentara juga berkeliaran di wilayah inspeksi tersebut dengan membawa senjata otomatis.
Perbatasan Kerem Shalom sempat ditutup setelah Hamas meluncurkan serangan ke sejumlah wilayah Israel 7 Oktober lalu. Perbatasan baru dibuka kembali pada Desember untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Menurut juru bicara COGAT, Shimon Freedman, para pejabat Israel memeriksa 55 truk setiap jam di Kerem Shalom mulai dari pagi hingga matahari terbenam. COGAT merupakan badan Kementerian Pertahanan Israel yang bertanggung jawab mengoordinasikan pengiriman bantuan ke wilayah Palestina.
Blinken sempat berujar Israel perlu bertindak lebih banyak untuk memastikan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza dan diterima dengan baik.
Dia juga mengatakan Israel benar-benar harus memastikan daftar barang-barang bantuan yang masuk ke Gaza agar tak ada lagi penolakan sewenang-wenang selama inspeksi.
Israel selama ini membantah bahwa pihaknya memblokade bantuan ke Gaza. Presiden AS Joe Biden pernah mengancam bakal mengubah sikap terhadap Israel jika Negeri Zionis tak bisa mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza yang kian hari kian parah.
Biden melontarkan ancaman itu setelah tujuh pekerja WCK tewas terbunuh dalam serangan udara Israel awal April lalu. Serangan itu dikecam komunitas internasional karena para pekerja diserang saat berada dalam mobil yang secara jelas memiliki logo WCK di atapnya.
Israel berdalih meluncurkan pesawat tak berawak karena percaya ada "teroris" yang ikut bepergian dalam konvoi tersebut.
Agresi Israel di Jalur Gaza hingga kini telah menewaskan lebih dari 34.500 warga Palestina. Mayoritas korban ialah anak-anak dan perempuan.
(blq/dna)
Komentar
Posting Komentar