Saksi Ini Termotivasi Munarman Lakukan Latihan Militer demi Mati Syahid
Jakarta -
Saksi berinisial AA mengaku mengikuti kegiatan yang diduga berisi baiat ke ISIS di Makassar pada 2015 yang juga diikuti Munarman. Saksi AA mengaku tergerak hatinya melakukan latihan fisik senjata atau i'dad dengan tujuan mati syahid selepas mendengar ceramah Munarman.
Hal itu diutarakan saksi AA di persidangan yang digelar tertutup di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim), Jalan Sumarno, Jakarta Timur, Rabu (2/2/2022). Saksi AA dihadirkan jaksa dalam sidang terdakwa kasus terorisme Munarman.
Mulanya, saksi AA ditanya majelis hakim perihal acara pada 24 Januari 2015 di Makassar. Saksi mengaku hadir pada acara itu.
"Apakah hadir di tanggal 24 Januari 2015?" tanya hakim.
"Iya, Yang Mulia, saya hadir di tanggal 24," jawab saksi AA.
Jaksa penuntut umum (JPU) kemudian bertanya kepada saksi AA apa yang memotivasinya untuk mengikuti acara diduga baiat ISIS pada 24 Januari 2015 lalu itu. Saksi mengaku tertarik mengikuti acara itu karena kehadiran sosok Munarman.
"Saya akan menanyakan beberapa pertanyaan, terkait motivasi Saudara ikut dalam acara deklarasi dan baiat, apa motivasi Saudara untuk mengikuti hal tersebut?" tanya jaksa.
"Motivasi saya mengikuti acara seminar tersebut, Yang Mulia, karena hadirnya sosok Munarman pada saat itu, pembesar FPI pusat, sehingga saya tertarik untuk menghadiri acara tersebut dan hadirnya Ustaz Fauzan dan Ustaz Basri pada saat itu," jawab saksi AA.
Jaksa lalu bertanya apa yang dilakukan saksi AA setelah mendengar ceramah dari beberapa pembicara termasuk dari Munarman. Saksi AA mengaku saat itu juga dirinya langsung tergerak untuk mempersiapkan tegaknya syariat Islam di Indonesia dan mencari tahu ke rekan sejawatnya yang telah lebih dulu berbaiat ISIS.
"Terkait motivasi, Saudara juga mendengar ceramah yang diberikan oleh Ustaz Basri, Ustaz Fauzan, dan Terdakwa Munarman. Terhadap ceramah yang diberikan itu, Saudara mengalami sendiri ya kan, sebagai orang yang mendengar langsung, apa tindak lanjut dari Saudara selaku pendukung daulah tadi?" tanya jaksa.
"Setelah saya mendengarkan seminar pada saat itu, muncullah di hati saya ghirah yang tinggi untuk mempersiapkan tegaknya syariat Islam di Indonesia dan saya melakukan, mencari teman saya yang sudah berbaiat pada saat itu dan mengadakan taklim rutin khusus, khususnya pada jemaah Villa Mutiara dan saudara-saudara yang lainnya dan saya juga sudah melakukan i'dad," jawab saksi AA.
Saksi AA kemudian melakukan i'dad atau pelatihan fisik senjata jenis PCP. Saksi AA menegaskan latihan itu dilakukan untuk persiapan saat syariat Islam ditegakkan di Indonesia.
"Tadi Saudara termotivasi dengan ceramah ketiga ustaz, termasuk Terdakwa, diteruskan tindak lanjut tadi Saudara bilang ada kajian i'dad, tadi yang terakhir apa Saudara bilang?" tanya jaksa.
"Melakukan i'dad, Yang Mulia," jawab saksi AA.
"Berupa apa?" tanya jaksa.
"Macam menyembah dengan menggunakan senjata PCP," jawab saksi AA.
"Oh, Saudara i'dad-nya menggunakan PCP, untuk apa itu tujuannya?" tanya jaksa lagi.
"Untuk persiapan ketika tegakkan syariat Islam di Indonesia," jawab saksi AA.
Jaksa bertanya apakah ada tujuan lain saat pelatihan menembak itu. Saksi AA menyebut tujuan terakhirnya ialah mati syahid.
"Untuk persiapan apa senjata PCP itu yang Saudara gunakan untuk latihan?" tanya jaksa.
"Persiapan ketika tegaknya syariat Islam di Indonesia," jawab saksi AA.
"Selain latihan itu, tujuan pasti yang ingin Saudara raih apa?" tanya jaksa.
"Ya, mati syahid," jawab saksi AA.
Dalam perkara ini, Munarman didakwa menggerakkan orang lain untuk melakukan teror. Munarman juga disebut jaksa telah berbaiat kepada pimpinan ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.
Jaksa mengatakan perbuatan Munarman itu dilakukan di sejumlah tempat. Adapun tempatnya adalah Sekretariat FPI (Front Pembela Islam) Kota Makassar-Markas Daerah LPI (Laskar Pembela Islam), Pondok Pesantren Tahfizhul Qur'an Sudiang Makassar, dan di aula Pusbinsa kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Perbuatan Munarman itu dilakukan dalam kurun 2015.
Menurut jaksa, Munarman sekitar Juni 2014 melakukan baiat kepada pimpinan ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi. Baiat itu dilakukan di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat.
(whn/dhn)
0 Komentar