India Beli Jet Tempur dan Sistem Pertahanan Udara Igla-S dari Rusia
TEMPO.CO, Jakarta - India membeli sistem pertahanan udara portabel Igla-S dan pesawat tempur MiG-29UPG dari Rusia, kata Kepala Layanan Federal Rusia untuk Kerjasama Teknis-Militer Dmitry Shugayev.
Selain itu, kedua negara sepakat memproduksi helikopter Ka-226T dan juga Igla-S di India.
“Proyek kerja sama bilateral berikut berada pada berbagai tahap persetujuan, yakni mengatur produksi helikopter Ka-226T di India, mengirimkan dan menyiapkan produksi berlisensi sistem pertahanan udara portabel Igla-S, mengirimkan set tambahan untuk pembuatannya, pengiriman pesawat Su-30MKI, pengiriman tambahan pesawat MiG-29UPG dan pengiriman tambahan helikopter Ka-31," kata Shugayev kepada Tass, Rabu, 17 Agustus 2022.
Delegasi industri pertahanan Rusia akan segera melakukan perjalanan ke India untuk melanjutkan pembicaraan yang berlarut-larut untuk peningkatan armada Sukhoi-30 MKI Angkatan Udara India (IAF), demikian dilaporkan Theprint, Kamis, 18 Agustus 2022
Upgrade yang diusulkan ini akan mencakup radar yang lebih baik, paket senjata lebih kuat, sistem kokpit baru, dan integrasi kemampuan peperangan elektronik.
Rusia juga berharap bahwa India akan melanjutkan rencana untuk memesan 12 Su-30 MKI tambahan untuk menggantikan jet tempur yang rusak karena kecelakaan selama bertahun-tahun. Lebih lanjut, Moskow berharap untuk menyelesaikan kontrak untuk 21 MiG-29 lagi untuk memperkuat kekuatan armada IAF yang semakin menipis.
Rusia sedang bersaing dengan Rafale Prancis, yang sudah mengajukan proposal 114 jet tempur baru. Namun Rusia percaya bahwa mereka satu-satunya negara yang mampu menawarkan Transfer of Technology (ToT) sejati dengan lebih dari 60 persen konten India.
IAF sedang mempertimbangkan akuisisi 114 pesawat tempur melalui rute Make in India.
“Kami telah beberapa kali menawarkan visi kami tentang program upgrade (Su-30 MKI). Ini adalah diskusi yang berkelanjutan dan kami telah mengajukan penawaran lengkap kami. Kami berencana untuk mengunjungi India dalam waktu dekat dan melakukan diskusi yang berarti tentang tawaran itu,” kata Yury Slyusar, CEO United Aircraft Corporation (UAC) Rusia.
India menganggarkan 25,15 miliar rupee (Rp4,8 triliun) untuk pembaruan pesawat. Namun mereka ingin, jet tempur itu dibuat di dalam negeri. “Skenario tatanan dunia dan geopolitik saat ini, yang sangat, sangat bergejolak, juga telah memberi kita pelajaran,” kata Marsekal Udara Vibhas Pande, yang memimpin operasi pemeliharaan untuk Angkatan Udara India, seperti dikutip Reuters beberapa waktu lalu.
0 Komentar