Pemimpin Sekte Kenya Serukan Pengikut Puasa sampai Mati Diseret ke Pengadilan - inews

 

Pemimpin Sekte Kenya Serukan Pengikut Puasa sampai Mati Diseret ke Pengadilan

5-6 minutesPemimpin Sekte Kenya Serukan Pengikut Puasa sampai Mati Diseret ke Pengadilan Paul Mackenzie diseret ke pengadilan (Foto: Reuters)

NAIROBI, iNews.id - Paul Mackenzie (50), pemimpin sekte di Kenya yang mengajurkan pengikutnya untuk puasa sampai meninggal jika ingin masuk surga, diseret ke pengadilan, Selasa (2/5/2023). Sejauh ini 109 orang meninggal, mayoritas anak-anak, akibat mengikuti seruan Mackenzie.

Shopee

FLASH SALE Rp99 DAY

Total Hadiah 2M | GRATIS ONGKIR s/d 20 RIbu | Flash Sale Rp99 | Diskon hingga 70%

LIHAT
KODE YSX

S & K 📅 31 May 2023

Dari total korban tewas, 101 ditemukan sudah dikubur, sedangkan sisanya meninggal dalam perawatan di rumah sakit.

Baca Juga

Video yang beredar di media sosial menunjukkan Mackenzie hadir di pengadilan di Kota Malindi. Dia mengenakan kemeja dan jaket merah muda, berdiri di samping delapan anggota sekte lainnya.

Mackenzie merupakan pemimpin Gereja Internasional Kabar Baik yang meramalkan dunia akan berakhir pada 15 April. Oleh karena itu dia menyerukan kepada pengikutnya untuk puasa sampai ajal menjemput sehingga kematian mereka tak akan sia-sia.

Baca Juga

Kementerian Dalam Negeri Kenya menyatakan jumlah korban aliran sesat Mackenzie sangat mungkin masih bertambah. Pasalnya masih ada 400 orang lebih yang dilaporkan hilang karena mengikuti sekte tersebut.

Sejauh ini belum ada komentar dari Mackenzie atas tuduhan terhadapnya. Bahkan pengacaranya juga belum memberikan keterangan apa pun.

Namun seorang penyelidik yang menangani kasus ini mengatakan, Mackenzie membantah telah memerintahkan pengikutnya untuk berpuasa.

Dia menghadapi sejumlah dakwaan terkait dugaan kejahatan sebelumnya, namun jaksa belum mengeluarkan surat dakwaan terkait temuan mayat di kuburan massal.

Kepala ahli patologi pemerintah mengatakan, sejauh ini 10 jenazah telah diautopsi, yakni satu orang dewasa dan sembilan anak-anak. Sebagian besar menunjukkan tanda-tanda kelaparan, sementara dua anak menunjukkan tanda-tanda sesak napas.

Editor : Anton Suhartono

Follow Berita iNews di Google News


Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.




Lokasi Tidak Terdeteksi

Anda sedang menikmati berita di sekitar Anda

Aktifkan untuk mendapatkan berita di sekitar Anda

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya